13 terduga pelaku kebakaran di Hong Kong ditangkap polisi

waktu baca 2 menit

Moskow (KABARIN) - Polisi Hong Kong menangkap 13 orang terkait dugaan pembunuhan setelah insiden kebakaran besar yang melanda sebuah kompleks perumahan, menurut laporan Xinhua pada Senin. Penangkapan ini dilakukan setelah otoritas setempat menemukan sejumlah kejanggalan dalam material konstruksi di lokasi kejadian.

Sebelumnya, China Central Television (CCTV) melaporkan bahwa jumlah korban tewas dalam kebakaran tersebut meningkat drastis menjadi 151 orang, sementara lebih dari 30 orang masih dinyatakan hilang. Angka ini menjadikan insiden tersebut salah satu kebakaran paling mematikan di Hong Kong dalam hampir dua dekade terakhir.

Menurut Xinhua, polisi telah mengumpulkan 20 sampel jaring konstruksi, dan tujuh di antaranya dipastikan tidak memenuhi standar ketahanan api. Temuan tersebut memperkuat dugaan bahwa material yang tidak sesuai standar berkontribusi pada cepatnya api menyebar. Proses penyelidikan masih terus berlangsung.

Kebakaran yang terjadi pada 26 November itu melahap seluruh delapan bangunan di kompleks Wang Fuk Court, menjadikannya kebakaran terburuk di Hong Kong dalam 17 tahun. Menurut laporan South China Morning Post (SCMP), api diduga bermula dari perancah bambu yang dipasang untuk renovasi salah satu gedung, lalu merambat cepat ke tiga gedung lainnya.

Sementara itu, Konsulat Jenderal Rusia di Hong Kong memastikan tidak ada warga negara Rusia yang menjadi korban dalam peristiwa tragis tersebut. “Tidak ada laporan mengenai warga negara Rusia yang menjadi korban,” kata juru bicara Eyekaterina Bogucharskaya kepada RIA Novosti pekan lalu.

Kasus ini kini menjadi sorotan besar publik Hong Kong, terutama soal standar keselamatan konstruksi dan renovasi gedung yang dinilai perlu diawasi lebih ketat agar tragedi serupa tidak terulang.

Sumber: Sputnik/RIA Novosti

Bagikan

Mungkin Kamu Suka