Money

Harga bawang dan cabai naik, Mendag sebut cuaca buruk dan distribusi jadi penyebab

Jakarta (KABARIN) - Harga bawang merah dan cabai di sejumlah wilayah dilaporkan menembus angka di atas harga acuan pemerintah. Menteri Perdagangan Budi Santoso memastikan kondisi ini bukan karena kekurangan pasokan, melainkan pengaruh cuaca dan distribusi yang belum maksimal.

“Harga rata-rata nasional bawang merah Rp47.600 (per kilogram), sedang harga acuan Rp41.500. Tapi tadi disampaikan sebenarnya bawang merah itu surplus,” kata Budi setelah mengikuti Rapat Koordinasi Persiapan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Jakarta.

Ia menjelaskan bahwa angka rata-rata nasional dipengaruhi variasi harga antardaerah, terutama kawasan timur seperti Papua yang biasanya memiliki harga komoditas lebih tinggi. Hal ini membuat harga nasional terlihat lebih mahal.

Untuk cabai merah dan cabai rawit, Budi menyebut produsen memastikan tidak ada masalah di tingkat produksi. Namun cuaca yang tidak bersahabat membuat proses panen menjadi tersendat.

“Cabai itu tidak kekurangan produksi. Cuma kemarin karena cuacanya tidak bagus, memanennya saja. Memanennya kan tidak bisa setiap saat. Jadi makanya tadi dicari solusinya bagaimana supaya bisa lebih efisien dalam memanennya,” ujar Budi.

Saat ini, pemerintah lebih fokus memperlancar distribusi dari daerah sentra ke wilayah yang membutuhkan. Koordinasi terus dilakukan bersama Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, hingga pelaku logistik.

Ia juga menyampaikan laporan dari beberapa daerah seperti Sumatera Utara yang menunjukkan pasokan kebutuhan pokok di wilayah yang tidak terdampak bencana masih mencukupi.

“Kalau yang di luar bencana, tadi disampaikan pasokan cukup dan terkendali. Yang perlu dijaga jangan sampai distribusinya terlambat,” ucap Budi.

Untuk wilayah yang terkena dampak bencana, pengiriman dilakukan secara khusus karena infrastruktur jalan banyak yang masih diperbaiki.

“Kalau di daerah bencana itu kan memang yang kena bencana ditangani khusus dengan bantuan. Tapi di sekitarnya, yang tidak terjadi bencana, pasokan ada, terkendali,” lanjutnya.

Selain bawang dan cabai, Budi menyebut komoditas lain seperti daging dan telur berada dalam kondisi surplus sehingga tidak menjadi pemicu kenaikan harga menjelang Natal dan tahun baru.

Pemerintah akan terus memantau perkembangan harga bahan pokok dan meminta pemerintah daerah cepat melapor jika terjadi lonjakan.

“Kalau nanti ada lonjakan atau kekurangan pasokan, kita harus cepat komunikasi karena setelah Nataru ada Imlek dan puasa yang waktunya berdekatan,” ungkap Budi.

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional per Senin, beberapa komoditas seperti cabai rawit merah naik 6,34 persen menjadi Rp72.277 per kilogram, cabai merah keriting naik 1,58 persen menjadi Rp61.454 per kilogram, telur ayam ras naik 1,36 persen, serta beras medium naik 1,16 persen. Sementara itu, bawang merah justru turun 2,64 persen menjadi Rp47.729 per kilogram dan Minyakita turun tipis 0,44 persen.

Pewarta: Aria Ananda
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025
TAG: