Markas PBB (KABARIN) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinan serius atas kembali memanasnya konflik antara Thailand dan Kamboja. Organisasi dunia itu mendesak kedua negara untuk segera mematuhi gencatan senjata dan menghentikan aksi permusuhan di wilayah perbatasan.
“Kami prihatin atas perkembangan situasi dan perseteruan yang kembali terjadi. Kami berharap mereka dapat segera menghentikan permusuhan dan mewujudkan hubungan antara negara bertetangga yang baik,” kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq dalam konferensi pers, Senin.
Saat ditanya soal kemungkinan PBB turun tangan lebih jauh, seperti berbicara langsung dengan para pemimpin kedua negara atau mengirim duta khusus ke kawasan tersebut, Haq menyebut belum ada rencana ke arah itu.
“Kami sudah menjelaskan pandangan kami kepada kedua pemerintah negara tersebut, dan kami akan melanjutkannya,” ucap Haq.
Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja sendiri sudah berlangsung lama. Situasi memburuk ketika sengketa tersebut meningkat menjadi konflik bersenjata pada 24 Juli lalu, dengan kedua negara saling melancarkan serangan udara dan tembakan artileri. Bentrokan itu menyebabkan korban jiwa, termasuk dari kalangan warga sipil.
Upaya meredakan ketegangan sempat dilakukan pada 4 Agustus, saat Kamboja dan Thailand mengumumkan gencatan senjata segera, yang kemudian diperkuat dengan kesepakatan formal terkait pelaksanaannya beberapa hari setelahnya.
Namun, ketenangan itu tak bertahan lama. Sejak awal Desember, ketegangan kembali meningkat di sepanjang perbatasan Thailand–Kamboja. Kedua pihak pun saling menuding telah melanggar gencatan senjata yang sebelumnya disepakati.
PBB berharap kedua negara bisa menahan diri dan kembali ke jalur dialog demi menjaga stabilitas kawasan serta keselamatan warga sipil di wilayah perbatasan.
Sumber: Sputnik-OANA
Editor: Raihan Fadilah
Copyright © KABARIN 2025