News

Rusia siap dukung Venezuela di tengah ketegangan laut dengan AS

Bogota, Kolombia (KABARIN) - Rusia menyatakan siap berdiri di belakang Venezuela dalam menghadapi kebijakan blokade maritim yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dukungan ini disampaikan saat situasi di kawasan Karibia memanas akibat meningkatnya kehadiran militer AS.

Komitmen tersebut dibahas dalam percakapan telepon antara Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Senin 22 Desember. Dalam pembicaraan itu, kedua pihak menilai langkah Amerika Serikat sebagai tindakan bermusuhan yang dinilai melanggar hukum internasional.

Melalui pernyataan yang diunggah di Telegram, Gil menyebut Rusia siap memberi dukungan penuh, terutama lewat jalur diplomasi internasional. Moskow disebut akan mengangkat isu ini di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa.

“Menlu Lavrov dengan tegas menyampaikan solidaritas Rusia kepada rakyat Venezuela dan Presiden Nicolas Maduro Moros, serta menegaskan kembali dukungan penuhnya dalam menghadapi tindakan permusuhan terhadap negara kami,” ujar Gil.

Rusia juga mengingatkan bahwa pengerahan armada laut AS di wilayah tersebut bisa memicu dampak serius bagi stabilitas kawasan. Menurut Moskow, kehadiran kapal perang Amerika Serikat berpotensi mengganggu keamanan jalur pelayaran internasional.

Pernyataan itu muncul setelah Trump mengklaim telah mengerahkan armada laut terbesar yang pernah dimiliki AS di kawasan Amerika Selatan. Gedung Putih berdalih operasi tersebut bertujuan memberantas perdagangan narkoba.

Namun di lapangan, kebijakan itu berujung pada penyitaan dua kapal tanker minyak milik Venezuela. Militer AS juga dikabarkan tengah membidik kapal ketiga untuk dicegat.

Di sisi lain, Venezuela mengungkapkan bahwa Iran turut menyatakan kesiapan membantu Caracas menghadapi apa yang mereka sebut sebagai aksi pembajakan di laut. Pemerintah Iran pun mengajak komunitas internasional untuk bersikap tegas menolak blokade tersebut dan menyebut penyitaan kapal sebagai tindakan sepihak yang melanggar hukum.

Trump menegaskan blokade maritim akan terus diberlakukan sampai Venezuela mengembalikan seluruh aset yang menurutnya telah dicuri dari Amerika Serikat.

Venezuela membantah tudingan itu dan menyebut penyitaan kapal sebagai bentuk pembajakan yang didukung negara. Caracas juga telah membawa persoalan ini ke Dewan Keamanan PBB dan meminta kecaman resmi demi menjaga keselamatan pelayaran global.

Penerjemah: Primayanti
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025
TAG: