Jakarta (KABARIN) - Pelatih Crystal Palace Oliver Glasner menyebut jika Arsenal beruntung bisa menang adu penalti dengan skor 8-7 (1-1) pada laga perempat final Piala Liga Inggris 2025/2026 di Stadion Emirates, London, Rabu dini hari WIB.
"Kami telah melewati dua kali adu penalti tahun ini dan berhasil memenangkan keduanya. Tapi hari ini Arsenal adalah tim yang beruntung," ujar Glasner dikutip dari laman resmi Crystal Palace.
Palace gagal menaklukkan Arsenal dalam adu penalti lantaran penendang terakhir mereka Maxence Lacroix tidak bisa menunaikan tugasnya dengan baik.
Meski memaklumi kesalahan pemainnya itu, Glasner tetap kecewa dengan hasil yang didapatkan timnya mengingat jika mereka menang akan lolos ke babak semifinal.
"Di sisi lain saya puas dengan penampilan tim pada babak kedua, terutama setelah penampilan babak pertama yang buruk. Walter Benitez menjaga kami tetap bertahan dalam pertandingan, tetapi di babak kedua permainan jauh lebih baik dan berjalan seimbang," kata pria berusia 54 tahun itu.
Walau tersingkir dari kompetisi, Glasner memuji para pemainnya yang telah tampil baik serta mengambil sisi positif dari pertandingan tersebut.
"Kami akan menganalisis pertandingan ini hari ini, tentu saja. Saya yakin kami akan mengambil banyak hal positif dari laga ini. Penampilan ini terutama perubahan performa yang kami tunjukkan harus memberi kami kepercayaan diri kedepannya," tutur Glasner.
Crystal Palace kalah dari Arsenal pada babak adu penalti dengan skor 8-7 setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal dalam perempat final Piala Liga Inggris 2025/2026 di Stadion Emirates, London, Rabu dini hari WIB. Maxence Lacroix menjadi satu-satunya pemain yang gagal mengeksekusi penalti sehingga membuat timnya tersingkir.
Kekalahan ini membuat Crystal Palace harus menghentikan langkah mereka di Piala Liga Inggris dan tersingkir di babak perempat final Piala Liga Inggris.
Sementara Arsenal melaju ke babak semifinal dan akan berhadapan dengan rival sekotanya yaitu Chelsea (15/1/2026).
Editor: Raihan Fadilah
Copyright © KABARIN 2025