Jakarta (KABARIN) - Perayaan Misa Pontifikal Natal di Gereja Katedral Jakarta, Kamis, berlangsung dengan penuh kekhusyukan. Sejak jemaat mulai berdatangan hingga ibadah selesai, suasana tertib dan aman terasa berkat pengaturan jemaat serta prosedur keamanan yang diterapkan secara ketat oleh panitia.
Pantauan di lokasi menunjukkan para jemaat mengikuti alur antrean yang telah disiapkan. Seluruh peserta misa, termasuk awak media, diwajibkan menjalani proses registrasi dan skrining dengan mengisi identitas serta alamat secara daring melalui pemindaian kode batang. Proses ini dilakukan untuk memastikan kelancaran dan keamanan selama perayaan Natal.
Di halaman Katedral Jakarta, panitia menyiapkan tenda-tenda berwarna biru lengkap dengan kursi yang tersusun rapi untuk menampung jemaat. Area tersebut juga dipercantik dengan berbagai ornamen Natal, seperti replika pohon pinus dan miniatur atap rumah adat bernuansa cokelat. Dekorasi ini dimanfaatkan jemaat untuk mengabadikan momen kebersamaan sebelum misa dimulai.
Natal tahun ini menjadi momen refleksi dan doa bagi banyak orang. Salah seorang jemaat, Hendri, yang datang dari Pematang Siantar, Sumatera Utara, mengungkapkan harapannya agar Natal membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Saya di sini pendatang, dari Siantar bersama istri dan satu anak laki-laki saya. Doanya semoga sejahtera untuk kita semua,” ujar Hendri. Ia juga mendoakan pemulihan bagi warga terdampak bencana di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat, serta ketabahan bagi keluarga yang kehilangan orang tercinta maupun sumber penghidupan.
Misa Pontifikal Natal dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo pada pukul 08.30 WIB. Ibadah ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Natal yang digelar Gereja Katedral Jakarta sepanjang 25 Desember 2025.
Humas Gereja Katedral Jakarta, Susyana Suwadie, menjelaskan bahwa persiapan dilakukan secara maksimal mengingat Misa Natal dilaksanakan sebanyak empat kali dalam sehari. Setelah Misa Pontifikal, rangkaian ibadah dilanjutkan dengan Misa Keluarga pada pukul 11.00 WIB yang dipimpin Romo Yohanes Deodatus.
Dalam Misa Keluarga tersebut, homili disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami anak-anak. “Homili disesuaikan agar anak-anak mengerti tema Natal yang disampaikan. Tema Natal tetap mengacu pada pesan bersama PGI dan KWI, yakni Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga,” kata Susyana.
Rangkaian perayaan Natal di Gereja Katedral Jakarta ditutup dengan Misa sore pada pukul 18.00 WIB yang dipimpin oleh Romo Hani Rudi Hartoko. Susyana menambahkan bahwa pesan Natal tahun ini menekankan pentingnya peran keluarga dalam menghadapi berbagai persoalan sosial di masyarakat.
Menurutnya, sejumlah masalah sosial, termasuk perdagangan anak, tidak terlepas dari peran dan ketahanan keluarga. Oleh karena itu, pesan Natal dari Kardinal diharapkan menjadi bahan refleksi bersama bagi umat untuk memperkuat nilai-nilai keluarga di tengah tantangan zaman.
Editor: Suryanto
Copyright © KABARIN 2025