Istanbul (KABARIN) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan bahwa pembicaraan terbaru dengan perwakilan Amerika Serikat membuka ruang bagi ide ide segar untuk mengakhiri perang dengan Rusia.
Hal itu disampaikan setelah ia bertemu selama sekitar satu jam dengan utusan AS Steve Witkoff dan Jared Kushner yang merupakan menantu Presiden Donald Trump.
Dalam pidato pada Kamis malam, Zelenskyy menyebut diskusi tersebut membahas berbagai opsi baru, mulai dari format pertemuan hingga waktu yang dinilai paling tepat untuk mendorong tercapainya perdamaian. Ia juga mengatakan sejumlah dokumen penting terkait proses damai sudah hampir rampung seiring meningkatnya intensitas diplomasi antara Kiev dan Washington.
“Kami memiliki beberapa gagasan baru dalam hal format, pertemuan, dan tentu saja waktu untuk membawa perdamaian yang nyata semakin dekat,” kata Zelenskyy.
Zelenskyy menambahkan, pembahasan teknis selanjutnya akan diteruskan oleh negosiator utama Ukraina, Rustem Umerov, bersama tim dari Amerika Serikat. Menurutnya, kerja tim terus berjalan tanpa henti demi mempercepat berakhirnya konflik.
“Kami benar-benar bekerja 24 jam sehari, tujuh hari seminggu untuk mendekatkan akhir dari perang brutal Rusia terhadap Ukraina dan memastikan semua dokumen serta langkah-langkah yang diambil bersifat realistis, efektif, dan dapat diandalkan,” ujarnya.
Meski begitu, Zelenskyy mengakui masih ada sejumlah isu sensitif yang perlu dibereskan. Namun ia optimistis kedua pihak sudah memiliki pemahaman yang sama soal cara menjalankan langkah langkah yang telah disepakati.
“Kami membahas sejumlah detail substansial dari pekerjaan yang sedang berlangsung. Ada gagasan-gagasan baik yang dapat mengarah pada hasil bersama dan perdamaian yang berkelanjutan. Keamanan nyata, pemulihan nyata, dan perdamaian nyata adalah kebutuhan kita semua, Ukraina, Amerika Serikat, Eropa, dan setiap mitra yang membantu kami,” tambahnya.
Selain fokus pada Amerika Serikat, Zelenskyy juga menjalin komunikasi dengan Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store. Langkah ini dilakukan untuk menyelaraskan dukungan dari negara negara Eropa agar bergerak seirama menuju tujuan bersama.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas ucapan Natal dan sikap positif yang disampaikan delegasi AS dalam pertemuan tersebut. Sebelumnya, mantan Presiden AS Donald Trump telah mengajukan rencana 28 poin untuk mengakhiri perang Ukraina. Sejak itu, berbagai penyesuaian terus dilakukan agar proposal tersebut bisa diterima oleh semua pihak terkait.
Zelenskyy menilai beberapa pekan ke depan akan menjadi fase penting. Tekanan diplomatik terhadap Rusia disebut akan terus ditingkatkan guna menunjukkan bahwa memperpanjang konflik hanya akan membawa dampak serius.
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025