News

Thailand protes keras serangan roket Kamboja yang hantam permukiman warga

Sakaeo (KABARIN) - Militer Thailand melayangkan kecaman keras kepada pasukan Kamboja setelah serangan roket menghantam wilayah pemukiman warga di dekat perbatasan kedua negara. Aksi tersebut dinilai mencederai hukum humaniter internasional sekaligus melanggar hak asasi manusia.

Komando Wilayah Angkatan Darat Pertama Thailand menyampaikan bahwa serangan terjadi pada Kamis pagi ketika pasukan Kamboja menembakkan sekitar 40 roket BM-21 ke Desa Ban Khlong Phaeng di Distrik Ta Phraya, Provinsi Sa Kaeo.

Akibat serangan itu, sejumlah rumah warga rusak, fasilitas umum terdampak, lahan pertanian hancur, serta akses jalan di desa tersebut ikut mengalami kerusakan.

Pihak militer Thailand menilai penggunaan senjata berat ke area sipil menunjukkan tidak adanya niat baik untuk meredakan konflik. Dalam pernyataannya disebutkan bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional.

Ketegangan ini juga dipicu insiden sebelumnya di perbatasan. Seorang prajurit Thailand bernama Thanaphat Nanthawong dilaporkan gugur dalam bentrokan di Distrik Khok Sung pada 23 Desember. Ia tercatat sebagai prajurit ke 23 yang tewas sejak konflik kembali memanas pada 8 Desember.

Upacara penghormatan militer digelar pada Kamis di Pangkalan Udara Watthana Nakhon sebelum jenazah Thanaphat diterbangkan ke kampung halamannya di Provinsi Amnat Charoen.

Di sisi lain, meski pembicaraan antara pihak militer Thailand dan Kamboja sudah berlangsung di Provinsi Chanthaburi sejak Rabu, situasi di kawasan perbatasan hingga kini dilaporkan masih rawan dan belum sepenuhnya kondusif.

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025
TAG: