Beijing (KABARIN) - Pemerintah China menyatakan sikap positif terhadap hasil pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang dinilai membuka peluang menuju perdamaian di Ukraina.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan Beijing mendukung langkah apa pun yang bisa membawa konflik tersebut ke meja dialog.
"China mendukung semua upaya yang kondusif untuk penyelesaian damai krisis Ukraina dan berharap para pihak akan mencapai kesepakatan perdamaian yang adil, jangka panjang dan mengikat melalui dialog dan negosiasi sesegera mungkin," ujar Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Senin.
Sebelumnya, Trump menyebut peluang tercapainya kesepakatan damai semakin besar setelah ia bertemu langsung dengan Zelensky di Mar a Lago, Florida, pada Minggu 28 Desember. Trump menilai pembicaraan berjalan positif dan menunjukkan kemajuan.
Meski begitu, sejumlah media menilai pertemuan tersebut belum memperlihatkan tanda terobosan besar, meskipun Trump menyebut diskusi berlangsung sangat baik.
Lin Jian menegaskan sejak awal konflik, China terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak yang terlibat, termasuk Rusia dan Ukraina. Beijing mengklaim aktif mendorong gencatan senjata dan proses negosiasi damai.
"Kami telah berupaya untuk mencapai gencatan senjata dan mempromosikan perundingan perdamaian, dan upaya kami telah membuahkan hasil. China mendukung semua upaya yang kondusif bagi perdamaian dan akan terus memainkan peran konstruktif untuk tujuan ini," lanjut Lin Jian.
Sejumlah isu penting masih menjadi ganjalan dalam pembahasan antara Trump dan Zelensky. Di antaranya soal waktu gencatan senjata, rencana pembentukan zona demiliterisasi, pengelolaan PLTN Zaporizhzhia yang kini dikuasai Rusia, serta kendali atas wilayah Donbas di Ukraina timur.
Zelensky mengatakan pembahasan dengan Trump mencakup seluruh aspek utama dalam kerangka perdamaian.
"Kami membahas semua aspek dalam kerangka kerja perdamaian," kata Zelensky seraya menyebut rancangan rencana damai yang berisi 20 poin telah rampung sekitar 90 persen.
Trump sendiri enggan menyebut angka pasti, namun menilai prosesnya sudah sangat mendekati kesepakatan.
"Kita mungkin sangat dekat. Ada satu atau dua isu yang sangat pelik, isu yang sangat berat, tetapi saya pikir kami bekerja dengan sangat baik," kata Trump.
Sebelum bertemu Zelensky, Trump juga sempat berbicara lewat telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurut pihak Kremlin, kedua pemimpin sepakat bahwa perdamaian jangka panjang lebih baik dibanding gencatan senjata sementara.
Putin bahkan menyetujui usulan AS untuk membentuk dua kelompok kerja yang akan fokus pada isu keamanan dan ekonomi dalam kerangka perdamaian Ukraina.
Sementara itu, Uni Eropa dan Amerika Serikat disebut telah menyepakati pemberian jaminan keamanan bagi Ukraina, yang mengacu pada model Pasal 5 NATO. Di sisi lain, Rusia menegaskan pandangannya bahwa Ukraina sebaiknya kembali menjadi negara netral, non blok, dan non nuklir.
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025