Moskow (KABARIN) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memastikan bahwa negaranya tidak akan mengirim pasukan ke Jalur Gaza untuk melucuti kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
“Kami tidak akan mengerahkan pasukan ke lapangan Gaza. Tak ada alasan untuk itu,” ujar Trump dalam wawancara di acara Sunday Morning Futures yang tayang di Fox News, Minggu.
Trump menjelaskan bahwa langkah militer di Gaza bisa dilakukan oleh pihak lain, yakni Israel, dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat.
Sebelumnya, kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas telah tercapai berdasarkan rencana perdamaian yang diajukan oleh Trump.
Tahap pertama dari kesepakatan tersebut berfokus pada pertukaran tahanan antara kedua pihak, sementara tahap berikutnya meliputi rekonstruksi Gaza serta pembentukan pemerintahan baru tanpa melibatkan Hamas.
Sejak perang pecah pada Oktober 2023, serangan brutal Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan lebih dari 68 ribu orang tewas dan sekitar 170 ribu lainnya terluka berdasarkan laporan otoritas kesehatan setempat.