Semarang (KABARIN) - Polisi telah mengamankan lebih dari 300 orang yang diduga terlibat dalam penyerangan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Jawa Tengah yang berada di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, hari ini."
"Sampai dengan pukul 19.30 WIB tercatat 318 orang yang ditangkap," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto kepada wartawan.
Menurut Artanto, kelompok yang sebagian besar masih berusia muda itu menyerang Mapolda Jateng pada Sabtu sore tadi.
Petugas yang berjaga berupaya membubarkan mereka dengan menghalau massa anarkis menggunakan tembakan gas air mata.
Petugas kemudian mengejar para pelaku yang berlari berhamburan di sekitar Mapolda.
Polda Jateng mengimbau masyarakat untuk tetap tenang menyusul situasi keamanan dan ketertiban di wilayah Kota Semarang yang telah kembali kondusif.
"Masyarakat tetap tenang dan jangan mudah terprovokasi aksi anarkis yang merugikan masyarakat dan perekonomian," katanya menambahkan.
Sebelumnya, aksi solidaritas yang digelar di depan Mapolda Jawa Tengah di Semarang pada Jumat (29/8) berakhir dengan bentrokan. Polisi membubarkan paksa aksi itu yang diduga dengan tujuan bertindak anarkis.
Aksi anarkis tersebut kemudian merembet hingga mengakibatkan pembakaran sejumlah mobil dan sepeda motor di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah dan pos polisi di kawasan Simpanglima Semarang.
Sementara itu di Bali dilaporkan bahwa 2 warga sipil dan 8 anggota Kapolda Bali terluka akibat kericuhan dalam demonstrasi di depan Mapolda Bali dan Kantor DPRD.
"Korban luka-luka dari personel Polda Bali 8 orang dan dua orang sipil saat ini sudah di rawat di RS. Trijata Denpasar," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Bali Komisaris Besar Polisi Ariasandy di Denpasar, Sabtu.
Mantan Kabid Humas Polda NTT itu menyebutkan Polda Bali menyiagakan kurang lebih 1.000 personel gabungan termasuk Pecalang Desa adat.
Di Surabaya, puluhan orang juga diamankan polisi usai kerusuhan dan pengrusakan fasilitas umum di Kota Pahlawan.