Jakarta (KABARIN) - Puluhan warga Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengikuti pembekalan dan uji sertifikasi kompetensi tukang bangunan dan gedung serta tukang pasang rangka atap.
"Dengan sertifikasi, tentunya bisa memberikan simbol bahwa tenaga kerja konstruksi itu sudah siap secara keterampilan dan sudah kompeten dalam bidang tersebut," kata Kepala Sub Kelompok Bina Kontruksi Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta August Fabian di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan kegiatan tersebut bertujuan mewujudkan tenaga konstruksi yang berdaya saing, kompeten dan tersertifikasi guna meningkatkan taraf hidup pekerja yang lebih baik dan sejahtera.
Dalam kegiatan itu, selain menggandeng 55 peserta dari Kecamatan Kebayoran Lama, pihaknya juga melibatkan narasumber berkompeten dari tukang.com, tiga roda dan BlueScope yang memberikan materi menarik di setiap sesinya.
Untuk mendapatkan sertifikat, lanjut Fabian, pihaknya memberikan dua praktik langsung bagi peserta selama dua hari, 21-22 Oktober 2025, yakni pembuatan kolam ikan yang ikonik dengan pohon bayur di tengahnya serta pembuatan atap untuk pelindung kolam tersebut.
"Harapan dari kami kepada peserta yang sudah mengikuti pelatihan dan sudah disertifikasi, nantinya mereka akan lebih percaya diri dalam melaksanakan tugas-tugas ataupun pekerjaan di bidang konstruksi," ujar Fabian.
Sementara itu, Camat Kebayoran Lama Iwan K Santoso mengatakan sertifikasi bagi pekerja konstruksi sangat penting untuk membangun kepercayaan bagi para pengguna jasa mereka.
"Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kolaborasi ini, semoga ilmu yang diberikan dapat diterapkan dengan baik oleh para peserta," ucap Iwan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024, persentase tingkat pengangguran di Jakarta sebesar 6,21 persen.
Dengan kata lain, Jakarta menempati posisi keenam secara nasional.
Tingkat pengangguran di Jakarta masih di bawah Jawa Barat, yakni 6,75 persen, Banten (6,68 persen), Papua Barat Daya (6,48 persen), Papua (6,48 persen) dan Kepulauan Riau (6,39 persen).