Jakarta (KABARIN) - Dua legenda sepak bola Indonesia, Atep Rizal dan Ismed Sofyan, kompak menyebut kriteria utama yang wajib dimiliki pelatih baru timnas Indonesia usai berpisah dengan Patrick Kluivert. Bagi keduanya, pelatih tim Garuda harus punya karakter kuat dan paham kualitas pemain lokal maupun diaspora.
Dalam acara “Lotte Bintang Muda – Generasi Emas 2025” di Jakarta Selatan, Kamis (23/10), Atep dan Ismed menilai bahwa pelatih ideal bukan cuma soal asal negara, tapi juga kemampuan memahami kultur sepak bola Indonesia.
“Pelatih itu kan semua harus punya karakter ya. Memang benar kita di Asia, butuh pelatih yang tahu karakter, kultur, budaya kita. Tapi sekarang kan eranya sudah berubah, pemain diaspora berapa, pemain lokal berapa,” kata Ismed, legenda Persija Jakarta itu kepada ANTARA.
Ismed menambahkan, asal negara pelatih bukan hal utama, yang penting sosok tersebut bisa jadi role model dan membawa perubahan positif.
“Jadi saya pikir siapa pun pelatihnya, yang penting punya role model yang benar-benar bisa jadi contoh, dari negara mana pun,” ujarnya.
Sementara itu, Atep menyoroti pentingnya sosok pelatih yang berkarakter kuat demi menjaga harmonisasi di ruang ganti. Mantan kapten Persib Bandung ini juga berharap pelatih baru dari Eropa bisa membawa semangat baru dan pengalaman besar agar Indonesia bisa melangkah jauh, bahkan menuju Piala Dunia.
“Itu tadi yang dikatakan benar, role model. Yang penting bisa menjaga suasana ruang ganti, lalu juga bisa berkomunikasi dengan baik,” ujar Atep.
Namun, Atep mengingatkan bahwa pelatih dengan nama besar sekalipun tidak akan berhasil kalau tidak paham kualitas pemain yang dimiliki.
“Ya iya dong kalau nggak paham (kualitas pemain timnas Indonesia)... berarti pelatih itu nggak ngerti kualitas pemain kita. Harus paham dulu kemampuan pemainnya,” tegasnya.
Ismed pun sependapat. Menurutnya, pelatih ideal harus mengenal karakter setiap pemain secara individu, supaya bisa menentukan strategi yang tepat di setiap pertandingan.
“Seorang pelatih itu harus tahu karakter tiap pemain. Saya karakter A, Atep karakter B. Jadi saat dia bikin game plan, dia tahu kapan butuh pemain tipe A atau tipe B,” jelas pemilik 53 caps timnas Indonesia itu.
“Kalau pelatih tahu karakter pemainnya, menerapkan strategi jadi jauh lebih mudah,” tutupnya.
Sebagai catatan, dalam dua tahun terakhir Indonesia sudah dua kali berganti pelatih dari dua benua berbeda, Shin Tae-yong dari Korea Selatan (Asia) dan Patrick Kluivert dari Belanda (Eropa). Keduanya sempat memimpin Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026, namun langkah Indonesia terhenti di putaran keempat setelah kalah dari Arab Saudi dan Irak.