Purbaya pastikan utang Indonesia masih di zona aman

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan posisi utang Indonesia yang kini mencapai Rp9.138 triliun masih aman. Angka itu setara dengan 39,86 persen dari produk domestik bruto, atau masih jauh di bawah batas maksimal internasional.

Dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Purbaya menjelaskan bahwa lembaga pemeringkat global biasanya menilai kekuatan fiskal negara dari dua indikator utama, yaitu rasio defisit dan utang terhadap PDB. Ia menyebut, Indonesia masih berada di level yang lebih rendah dari batas yang dianggap berisiko.

Sebagai perbandingan, Uni Eropa menetapkan batas defisit 3 persen terhadap PDB, sementara Indonesia saat ini berada di kisaran 1,56 persen atau sekitar Rp371,5 triliun per akhir September 2025. Begitu juga dengan rasio utang RI yang masih di bawah batas aman 60 persen sebagaimana diatur dalam Maastricht Treaty.

“Jadi, dengan standar internasional yang paling ketat pun, kita masih prudent,” ujar Purbaya.

Ia juga berkomitmen menjaga keuangan negara agar tetap stabil dan tidak melewati batas defisit 3 persen. “Dalam waktu dekat nggak akan berubah, nggak akan saya ubah itu, akan saya jaga terus baik tahun ini dan tahun depan,” katanya.

Namun, Purbaya membuka peluang untuk melakukan penyesuaian jika ekonomi Indonesia tumbuh lebih cepat. “Kalau tumbuh 7 persen, misalnya, kami pertimbangkan. Perlu nggak kita kurangi pajak? Atau perlu nggak kita kurangi utang atau tambah utang untuk tembus 8 persen? Tapi kan hitungannya jelas di atas kertas. Kalau sudah 7 persen saya naikkan sedikit, orang juga senang,” tuturnya.

Sementara itu, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto menjelaskan bahwa total utang per Juni 2025 terdiri dari pinjaman sebesar Rp1.157 triliun dan Surat Berharga Negara senilai Rp7.980 triliun. Ia juga menambahkan bahwa mulai tahun ini, pemerintah hanya akan merilis data utang secara triwulanan agar lebih akurat dan sejalan dengan data PDB yang diterbitkan BPS setiap kuartal.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka