Semeru erupsi delapan kali hari ini, ketinggian letusan mencapai 800 meter

waktu baca 3 menit

Lumajang, Jawa Timur (KABARIN) - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas tinggi. Dalam kurun waktu enam jam, sejak Kamis (30/10) dini hari pukul 00.09 WIB hingga 06.02 WIB, petugas mencatat delapan kali erupsi dengan ketinggian letusan mencapai 800 meter di atas puncak.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, dalam laporan tertulisnya mengatakan erupsi pertama terjadi pada pukul 00.09 WIB. “Erupsi Gunung Semeru pertama kali terjadi pukul 00.09 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya,” kata Liswanto, Kamis.

Tak berselang lama, Semeru kembali meletus pukul 00.14 WIB dan 00.57 WIB dengan tinggi kolom letusan yang sama, yakni sekitar 600 meter di atas puncak. Kolom abu terlihat berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.

Aktivitas vulkanik terus berlanjut. Pukul 01.05 WIB, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi dengan tinggi letusan sekitar 700 meter di atas puncak. Kemudian disusul lagi pada pukul 04.56 WIB dengan tinggi kolom 400 meter.

“Terjadi erupsi Semeru pada pukul 05.06 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 m di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung,” ujarnya.

Tak berhenti sampai di situ, ketinggian letusan semakin meningkat. Pada pukul 05.41 WIB, Semeru mengeluarkan kolom abu setinggi 800 meter di atas puncak dengan arah sebaran ke selatan. Sekitar 21 menit kemudian, erupsi kedelapan terjadi pukul 06.02 WIB, kali ini dengan tinggi kolom 700 meter.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 208 detik," jelas Liswanto.

Saat ini, Gunung Semeru masih berstatus Level II atau Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap mengingatkan masyarakat agar tidak beraktivitas di sektor tenggara, khususnya sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak.

Di luar radius tersebut, warga juga diminta tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai karena area tersebut berpotensi dilanda awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.

“Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” tambahnya.

Liswanto juga mengingatkan agar warga tetap waspada terhadap kemungkinan awan panas, guguran lava, dan lahar hujan, terutama di sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta anak-anak sungainya.

Gunung Semeru memang dikenal aktif dan kerap mengeluarkan letusan kecil hingga sedang. Meski begitu, warga sekitar diminta tetap tenang, namun selalu siaga terhadap potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka