Minat jadi sastrawan? Kemenbud bikin MTN buat fasilitasi talenta bidang sastra

waktu baca 3 menit

Jakarta (KABARIN) - Bagi kamu yang berminat dan punya bakat untuk menjadi sastrawan, Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) telah memulai kegiatan Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya Bidang Sastra untuk menjaring talenta baru bidang ini agar sastra Indonesia tetap relevan dan berkelanjutan.

Inisiatif ini untuk memastikan regenerasi penulis Indonesia berjalan berkesinambungan dengan memberikan ruang pembibitan, pembinan, serta promosi bagi talenta sastra tingkat lokal hingga global, kata Staf Khusus Menteri Kebudayaan bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis, dalam pernyataan pers, Sabtu.

Melalui MTN, Kemenbud memfasilitasi untuk menemukan talenta sastra di berbagai daerah, memberi ruang pembinaan berkelanjutan, dan menghubungkan mereka dengan ekosistem lebih luas melalui penerbitan, festival, maupun jejaring internasional.

"Sastra yang dikelola melalui pendekatan manajemen talenta akan melahirkan penulis dengan kualitas yang konsisten, karya yang beragam, serta kontribusi nyata dalam memperkuat daya saing kebudayaan Indonesia,” kata Annisa menjelaskan.

Dengan wadah penjaringan talenta ini diharapkan penulis-penulis Indonesia tidak hanya berkontribusi pada tingkal lokal dan nasional saja, tapi juga berpeluang diakui di panggung dunia.

Dalam kegiatannya, MTN juga menghadirkan forum MTN Ikoninspirasi, sebuah ruang diskusi publik antara generasi muda dan sastrawan Indonesia.

Pada tahun ini diskusi menghadirkan Ratih Kumala dan Ahmad Fuadi yang berbagi pengalaman mengenai perjalanan menulis, motivasi, serta pentingnya regenerasi penulis baru.

Ahmad Fuadi mengatakan Seni Budaya Bidang Sastra adalah salah satu jalan untuk memetakan atau mencari potensi-potensi baru.

"Pertama kita mencari bakat-bakat baru. Kita cari 100 dari 1.000, misalnya. Mereka kemudian diberi pembekalan yang memadai, yaitu pembekalan teknikal, dan motivasi. Teknikal lebih ke persoalan teknis penulisan sastra, mulai dari memilih dan membungkus kata, dan seterusnya," katanya.

Rangkaian kegiatan lainnya adalah MTN AsahBakat, yakni program belajar intensif yang mempertemukan 100 peserta terpilih dengan mentor sastra yang berpengalaman.

Untuk kegiatan ini, MTN membaginya dalam tiga kelas, yakni kelas puisi bersama Heru Joni Putra, novel bersama Yusi Avianto Pareanom, dan cerita pendek bersama Yusrizal KW.

Kemenbud terus mendukung upaya-upaya untuk memajukan kesusastraan Indonesia, termasuk melalui penyelenggaraan acara Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa 2025 pada akhir Juni 2025.

Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa bukan hanya ajang penghargaan sastra, melainkan juga bagian dari upaya untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat masyarakat pada karya sastra yang berkualitas.

Acara penghargaan itu mencakup pembelian buku karya para pemenang senilai Rp25 juta untuk didistribusikan ke sekolah, komunitas, perpustakaan, serta taman baca masyarakat agar karya-karya sastra mudah dijangkau oleh semua kalangan.

Di samping mendukung penyelenggaraan ajang anugerah sastra, pemerintah menjalankan program-program untuk mendorong kemajuan kesusastraan Indonesia.

Dalam upaya untuk memajukan kesusastraan, Kementerian Kebudayaan selama 2025 antara lain menjalankan Program Laboratorium Penerjemah Sastra, Laboratorium Promotor Sastra, dan Penerjemahan Karya Sastra.

Kementerian juga mendukung penyelenggaraan festival sastra, penguatan komunitas sastra, manajemen talenta nasional bidang sastra, pengembangan sastra berbasis IP, serta promosi sastra Indonesia ke masyarakat internasional.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka