Kapolda Bali kumpulkan konsulat asing, bahas pengawasan WNA di Pulau Dewata

waktu baca 2 menit

Denpasar (KABARIN) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali Inspektur Jenderal Polisi Daniel Adityajaya menggelar pertemuan dengan puluhan konsulat asing untuk memperkuat pengawasan terhadap warga negara asing (WNA) di Pulau Dewata.

Dalam rapat yang berlangsung di Gedung Presisi Polda Bali, Jumat, sebanyak 24 perwakilan konsulat hadir dari total 32 yang diundang, termasuk dari Amerika Serikat, Australia, China, Jepang, Korea Selatan, Rusia, Spanyol, dan Thailand.

Kapolda Bali menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sebagai fondasi utama pariwisata yang berkualitas.

“Bali adalah destinasi dunia. Keamanan adalah tanggung jawab kami bersama agar pariwisata tetap berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi semua pihak,” ujar Daniel.

Ia juga menyinggung berbagai kasus menonjol yang melibatkan WNA di Bali seperti penyelundupan narkotika, investasi fiktif, dan kejahatan siber. Daniel memastikan pihaknya akan menindak tegas segala bentuk pelanggaran hukum di wilayah Polda Bali.

Untuk memperkuat pengawasan, pihak kepolisian akan terus berkoordinasi dengan imigrasi dan pihak konsulat. Langkah ini diambil agar angka pelanggaran hukum oleh WNA dapat ditekan secara signifikan.

Kepala Biro Operasi Polda Bali Komisaris Besar Polisi Soelistijono juga memaparkan bahwa sepanjang tahun 2025, sebanyak 236 WNA telah dideportasi dari Bali. Sebagian besar berasal dari Rusia, Amerika Serikat, Australia, Ukraina, dan India.

Selain itu, Polda Bali juga menemukan sejumlah pelanggaran administrasi keimigrasian dalam operasi yustisi di berbagai vila dan hotel yang melibatkan WNA.

Dalam sesi tanya jawab, beberapa isu menarik muncul. Salah satunya datang dari Konsulat Korea Selatan yang menyoroti kasus kejahatan lintas negara seperti penipuan dan eksploitasi terhadap WNA. Mereka juga mengusulkan peningkatan kerja sama dalam penegakan hukum.

Kapolda Daniel menegaskan bahwa pertemuan seperti ini akan menjadi agenda rutin antara Polda Bali, Pemerintah Provinsi Bali, dan komunitas konsulat asing.

“Pertemuan seperti ini penting untuk membangun komunikasi yang kuat dan menciptakan keamanan berkelanjutan di Bali. Kami siap menerima masukan dari seluruh pihak demi menjaga Bali tetap aman, damai, dan berdaya saing di dunia pariwisata internasional,” katanya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka