Kabupaten Bekasi (KABARIN) - Banjir kembali menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/11), setelah hujan deras semalaman memicu luapan Kali Cikarang. Setidaknya tujuh kecamatan terdampak, membuat warga kembali berjibaku dengan air yang masuk ke rumah.
BPBD Kabupaten Bekasi turun tangan sejak pagi. Pompa penyedot air dikirim ke Perumahan Arthera Hill, tenda-tenda pengungsi didirikan di beberapa titik, dan evakuasi dilakukan untuk warga yang rumahnya terendam cukup parah. Logistik juga sudah disalurkan untuk membantu kebutuhan dasar masyarakat.
“Tim kami masih di lapangan, memantau dan membantu warga,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi.
Menurut data BPBD, banjir melanda wilayah Serang Baru, Cikarang Selatan, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Sukatani, Karangbahagia, hingga Cibitung, dengan ketinggian air mencapai 30–80 cm. BMKG memprediksi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan, sehingga warga diminta waspada.
Di tengah suasana sibuk menyelamatkan barang-barang, warga mengaku banjir kali ini datang begitu cepat. Nana (26), warga Kampung Keramat, mengatakan genangan meningkat pesat sejak dini hari.
“Banjir kiriman. Air naiknya cepat banget. Sudah tiga kali kejadian tahun ini,” cerita Nana. Ia bersama warga lain kini sudah lebih siap—barang berharga diangkat lebih dulu begitu tanda-tanda banjir terlihat.
Namun tetap saja, tingginya air hingga selutut orang dewasa membuat sebagian warga harus mengungsi. “Biasanya lama surutnya. Kadang bisa seharian lebih,” tambahnya.
Hal serupa dialami Odah (43), warga Sukadanau, Cikarang Barat. Air kiriman dari arah Bogor membuat permukimannya terendam hingga satu meter pada pagi hari. “Tadi pagi tinggi banget. Sekarang sudah mending, tinggal 5–10 cm,” ujarnya.
Warga berharap penanganan sungai bisa lebih maksimal agar banjir tahunan tak terus terjadi. Namun untuk sekarang, mereka hanya bisa saling membantu dan tetap waspada menghadapi cuaca yang masih tak menentu.