Profil dan karier Gubernur Riau Abdul Wahid yang terjerat OTT KPK

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Langit politik Riau kembali diguncang. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan yang menyeret Gubernur Riau, Abdul Wahid, pada Senin, 3 November 2025. Penangkapan ini jadi sorotan besar karena Wahid baru saja menjabat kurang dari setahun sejak pelantikannya pada 20 Februari 2025.

Dalam operasi tersebut, tim KPK mengamankan sekitar 10 orang, termasuk Abdul Wahid. Hingga kini penyidik masih mengumpulkan bukti dan keterangan terkait dugaan praktik korupsi di lingkungan Dinas PUPR Provinsi Riau. KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum seluruh pihak yang diamankan, termasuk sang gubernur.

Kasus ini menambah panjang daftar pejabat di Riau yang tersangkut persoalan korupsi dan kembali memunculkan pertanyaan publik soal integritas pemerintah daerah.

Perjalanan hidup Abdul Wahid

Abdul Wahid lahir di Dusun Anak Peria, Desa Belaras, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, pada 21 November 1980. Hidupnya tidak lepas dari perjuangan sejak kecil. Ayahnya meninggal saat ia baru berumur 10 tahun, membuat Wahid harus membantu keluarga di usia muda.

Ia menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Sei Simbar lalu melanjutkan ke MTs dan MA di Tembilahan. Setelah itu, Wahid menimba ilmu agama di Pondok Pesantren Ashhabul Yamin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kehidupan pesantren menanamkan nilai kedisiplinan dan kesederhanaan dalam dirinya.

Pendidikan tinggi ia jalani di IAIN Suska Riau (sekarang UIN Suska Riau) dengan mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam. Dari kampus, semangat organisasinya tumbuh lewat aktivitas di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Langkah politik dan karier

Dunia politik mulai dikenalnya ketika ia bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kariernya di partai ini terus menanjak, dari Wakil Sekretaris DPW PKB Riau hingga akhirnya dipercaya menjadi Ketua DPW sejak 2011.

Wahid kemudian terpilih dua kali menjadi anggota DPRD Riau sebelum melangkah ke Senayan sebagai anggota DPR RI periode 2019–2024. Puncak karier politiknya datang ketika ia menang dalam Pilgub Riau 2025 berpasangan dengan S. F. Hariyanto.

Terjerat kasus korupsi

Kini langkah politik Abdul Wahid sedang diuji. Ia tengah diperiksa dalam dugaan kasus suap terkait proyek infrastruktur di lingkungan Pemprov Riau. Publik masih menunggu hasil pemeriksaan KPK untuk memastikan apakah Wahid akan ditetapkan sebagai tersangka atau tidak.

Kisahnya menjadi pengingat bahwa perjalanan politik yang panjang dan berliku bisa runtuh seketika jika integritas tidak dijaga.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka