Washington (KABARIN) - Langit Amerika Serikat tengah menghadapi masa sulit. Lebih dari 1.000 penerbangan dibatalkan dan ribuan lainnya tertunda pada Jumat (7/11), setelah pemerintah federal mengumumkan pengurangan lalu lintas udara akibat kekurangan staf pengawas penerbangan yang semakin parah.
Menurut data situs pelacakan penerbangan FlightAware, hingga pukul 17.00 waktu setempat, 4.309 penerbangan mengalami penundaan, sementara 1.002 penerbangan resmi dibatalkan. Situasi ini disebut sebagai salah satu kekacauan udara terbesar sejak pandemi, memperparah tekanan di tengah penutupan (shutdown) pemerintahan federal terpanjang dalam sejarah Amerika.
Masalah ini bermula ketika Departemen Transportasi AS dan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengumumkan kebijakan pemangkasan lalu lintas udara di 40 lokasi sejak Jumat (7/11).
Tahapannya pun cukup drastis:
-
4% pengurangan mulai Jumat,
-
6% pada Selasa (11/11),
-
8% pada Kamis (13/11), dan
-
10% pada Jumat (14/11).
Administrator FAA, Bryan Bedford, menjelaskan bahwa langkah ini terpaksa diambil untuk mengurangi tekanan terhadap staf pengawas yang semakin kewalahan. Ia bahkan mengingatkan, pengurangan kapasitas bisa meningkat lebih jauh jika kondisi tak kunjung membaik.
Masalah utama terletak pada penutupan sebagian aktivitas pemerintahan federal (shutdown), yang menyebabkan ribuan pegawai penting bekerja tanpa gaji.
Sedikitnya 13.000 pengawas lalu lintas udara dan 50.000 petugas keamanan bandara terpaksa tetap bertugas tanpa bayaran.
Menteri Transportasi AS, Sean Duffy, memperingatkan bahwa jika situasi terus berlanjut, pengurangan penerbangan bisa mencapai 20 persen.
Banyak staf kini bekerja 10 jam sehari, enam hari seminggu, menyebabkan kelelahan dan absensi meningkat—yang akhirnya memperburuk kekacauan di bandara.
Efek domino
Kondisi ini membuat ribuan penerbangan di seluruh negeri terganggu. Data FlightAware mencatat lebih dari 7.000 penerbangan di dalam dan luar AS tertunda pada Kamis (6/11) saja.
Kekurangan tenaga pengawas dinilai bukan hanya masalah operasional, tetapi juga ancaman serius bagi keselamatan penerbangan. Banyak pihak khawatir, jika shutdown berlanjut, dunia penerbangan AS akan menghadapi krisis yang lebih dalam—baik dari sisi keamanan maupun kepercayaan publik.
Otoritas penerbangan menyarankan para penumpang untuk memantau status penerbangan secara berkala, memperbarui jadwal lewat aplikasi maskapai, dan menyiapkan rencana cadangan jika penerbangan dibatalkan mendadak.
Dengan situasi yang belum menunjukkan tanda-tanda membaik, ribuan traveler harus bersabar menghadapi musim perjalanan yang penuh ketidakpastian di langit Amerika.