Inilah bedanya gejala demensia dan pikun saat penuaan

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Sesekali lupa nama orang, salah naruh barang, atau bingung milih kata saat ngomong itu hal yang wajar terjadi pada siapa pun. Tapi karena makin banyak orang sadar soal demensia, gejala ringan seperti itu kadang bikin sebagian orang ketakutan duluan dan mengira sedang mengalami tanda awal gangguan serius.

Mengutip Medical Daily, kemampuan mengingat memang bisa menurun seiring bertambahnya usia. Butuh waktu lebih lama untuk mengingat sesuatu adalah bagian normal dari proses penuaan. Jadi, tidak semua kelupaan berarti demensia.

Penuaan normal dan demensia sering disamakan, padahal keduanya beda jauh. Pada penuaan biasa, lupa sifatnya sesekali, biasanya tentang hal-hal lama, dan tidak mengganggu aktivitas harian. Sementara pada demensia, gejala dimulai dari gangguan ingatan ringan yang makin memburuk dari waktu ke waktu.

Yang paling sering muncul pada penderita demensia adalah sulit mengingat hal-hal baru, misalnya obrolan yang terjadi hari itu atau orang yang baru ditemui. Selain masalah memori, demensia bisa memunculkan kebingungan, kesulitan menjalankan rutinitas sederhana, gangguan bahasa dan pemahaman, sampai perubahan perilaku yang cukup signifikan. Kalau dibiarkan, semua ini bisa menurunkan kemandirian dan kualitas hidup penderitanya.

Walaupun begitu, munculnya gejala lupa atau bingung saja belum cukup untuk memastikan seseorang mengalami demensia. Diagnosis hanya bisa ditegakkan oleh tenaga medis melalui pemeriksaan lengkap, mulai dari riwayat kesehatan, tes kognitif, pemeriksaan fisik, hingga pencitraan otak untuk menyingkirkan penyebab lain.

Soalnya, masalah ingatan juga bisa dipicu banyak hal lain seperti cedera kepala, infeksi otak, gangguan tiroid, efek samping obat, depresi atau kecemasan, penyalahgunaan zat, gangguan tidur, sampai kekurangan vitamin B12.

Kalau lupa mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, misalnya sering mengulang pertanyaan yang sama, tersesat di tempat yang sebenarnya familiar, atau mulai kesulitan merawat diri, lebih baik langsung konsultasi ke dokter.

Dalam beberapa kasus, lansia bisa didiagnosis mengalami mild cognitive impairment (MCI), yaitu kondisi ketika gangguan memori lebih menonjol dibanding orang seusianya. MCI berbeda dari demensia, tapi bisa menjadi tahap awal Alzheimer sehingga tetap perlu pemantauan medis lebih lanjut.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka