Jakarta (KABARIN) - Ribuan pengemudi ojek daring alias ojol siap turun ke jalan pada, Rabu (17/9). Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, bilang aksi bakal dimulai dari markas Garda di Cempaka Mas, Jakarta Pusat, jam 10 pagi, lanjut ke Istana Presiden dan Kemenhub, sebelum akhirnya berhenti di DPR RI sekitar jam 12-13.
"Kami mulai dari markas Garda di Cempaka Mas Jakarta Pusat jam 10, lanjut ke Istana Presiden dan Kemenhub, terakhir di DPR RI jam 12-13," kata Igun saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Perkiraan jumlah massa
Igun memprakirakan total massa aksi pengemudi ojol besok mencapai sekitar 2.000 orang. Angka ini mencerminkan antusiasme besar dari para pengemudi yang ingin menyuarakan berbagai tuntutan mereka, mulai dari regulasi tarif hingga RUU Transportasi Online. Aksi ini menjadi salah satu cara mereka untuk didengar oleh pemerintah dan instansi terkait, sekaligus menegaskan aspirasi komunitas ojol di Jakarta.
Sebagian pengemudi, sekitar 100-200 orang, akan melakukan konvoi di sepanjang rute aksi, sementara sisanya mengikuti kegiatan orasi di lokasi yang telah ditentukan. "Massa konvoi 100-200 dan massa aksi 2000-an ojol," tambah Igun. Kehadiran konvoi ini diharapkan menambah kekuatan visual aksi tanpa mengganggu ketertiban umum, sehingga tuntutan mereka bisa tersampaikan dengan aman dan tertib.
Tuntutan para pengemudi ojol
Aksi besok bukan cuma unjuk rasa biasa. Para pengemudi ojol punya tujuh tuntutan utama, di antaranya:
- Agar RUU Transportasi Online masuk ke Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025-2026.
- Potongan aplikator tetap 10 persen.
- Regulasi tarif antarbarang dan makanan.
- Audit investigasi potongan lima persen yang sudah diambil oleh aplikator.
- Meminta Kapolri menuntaskan kasus tragedi 28 Agustus 2025.
Aksi sebelumnya
Awal bulan ini, para pengemudi ojol juga sudah sempat menggelar unjuk rasa di DPR/MPR RI. Mereka bahkan melakukan aksi damai dengan membagikan bunga mawar di kawasan Monas untuk menciptakan situasi aman dan menghindari provokasi pada 2 September lalu.
Besok, Jakarta kembali akan menjadi saksi aksi pengemudi ojol yang ingin suaranya didengar pemerintah. Mereka menegaskan berbagai tuntutan, mulai dari regulasi tarif, besaran potongan aplikasi, hingga masuknya RUU Transportasi Online ke Prolegnas, sebagai bentuk dorongan agar kepentingan mereka diperhatikan secara serius.
Diperkirakan sekitar 2.000 pengemudi akan ikut serta dalam aksi ini, dengan sebagian melakukan konvoi untuk menambah kekuatan visual. Meski begitu, mereka tetap berupaya menjaga agar kegiatan berlangsung tertib dan aman bagi semua pihak, sehingga aspirasi mereka bisa tersampaikan tanpa menimbulkan kerusuhan.