“Kemajuan sejati terjadi ketika kita bekerja bersama, baik di bidang pendidikan, budaya, teknologi hijau, hingga pembangunan ekonomi yang inklusif,”
Jakarta (KABARIN) - Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas menilai Indonesia punya peran besar sebagai penghubung antarperadaban dunia. Menurutnya, negeri ini bisa menjadi jembatan untuk memperkuat nilai kemanusiaan, membangun perdamaian, dan mempererat kerja sama global.
Pesan itu ia sampaikan dalam pidato pembukaan World Peace Forum ke-9 yang digelar di Gedung MPR RI, Jakarta. Acara tersebut mengusung tema Indonesia as a Bridge of Civilizations: From Dialogue to Global Collaboration, Strengthening Values and Creating Harmony.
“Kemajuan sejati terjadi ketika kita bekerja bersama, baik di bidang pendidikan, budaya, teknologi hijau, hingga pembangunan ekonomi yang inklusif,” ujar Ibas.
Ia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki modal sosial yang sangat kuat dalam menjaga perdamaian antarumat. Dengan lebih dari 1.300 suku dan ratusan bahasa daerah, masyarakat Indonesia berhasil hidup rukun dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Melalui kebijakan politik luar negeri Seribu Kawan, Tanpa Musuh, Indonesia berperan sebagai penghubung antara berbagai kawasan dunia.
“Kami tidak mengklaim punya semua jawaban, tapi kami berkomitmen untuk terus belajar, berbagi, dan berjalan bersama komunitas global menuju perdamaian dan saling pengertian,” kata Ibas.
Politikus Partai Demokrat itu juga menyoroti posisi Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Menurutnya, hal ini menjadi kesempatan besar untuk mendorong Islam yang moderat, adil, dan penuh kasih sayang atau Wasatiyyat Islam sebagai agenda global.
Ia mengingatkan bahwa dunia saat ini membutuhkan ajaran Islam yang menebarkan kedamaian dan harapan, bukan yang menimbulkan rasa takut dan perpecahan.
“Dunia membutuhkan Islam yang membawa kedamaian, bukan ketakutan. Islam yang menumbuhkan harapan, bukan perpecahan,” tegasnya.
Dengan kerukunan yang telah terbangun di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya, Ibas optimistis Indonesia bisa menjadi contoh nyata dan jembatan penting bagi terciptanya perdamaian dunia.