Pemerintah siapkan 100 Gudang Bulog baru untuk jaga stok dan dukung petani

waktu baca 2 menit

pembangunan 100 unit Gudang Bulog tersebut dilakukan untuk memperkuat sistem logistik pangan nasional di berbagai sentra produksi padi dan gabah

Jakarta (KABARIN) - Pemerintah mempercepat rencana pembangunan 100 gudang baru milik Perum Bulog lewat komitmen lintas kementerian yang dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama atau SKB. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat penyerapan gabah dan jagung dari petani di berbagai daerah.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan rencana tersebut menjadi bagian penting dari strategi memperkuat sistem logistik pangan nasional. Gudang-gudang baru ini akan dibangun di sentra produksi padi dan jagung agar petani tidak lagi kesulitan menyimpan hasil panen.

“Hari ini kita akan menyaksikan tindak lanjut arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto) pada rapat terbatas tanggal 28 September 2025, arahan tersebut tegas menyampaikan peran pemerintah untuk memperkuat rantai pasok,” kata Zulhas di Jakarta.

Penandatanganan SKB tentang Penugasan Percepatan Pelaksanaan Penyediaan Infrastruktur Pascapanen dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional dilakukan oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih. Mereka antara lain Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Kepala Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara Dony Oskaria, Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi yang mewakili Menteri Keuangan, serta Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani.

Pembangunan gudang akan dilakukan secara bertahap di seluruh Indonesia dengan total anggaran sekitar Rp5 triliun. Langkah ini diharapkan mempercepat proses penyerapan hasil panen sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

Zulhas menegaskan mekanisme penugasan ini sesuai dengan Undang-Undang BP BUMN yang baru, di mana setiap proyek strategis memerlukan SKB antara BP BUMN dan kementerian terkait. Setelah SKB diterbitkan, akan dilanjutkan dengan Instruksi Presiden atau Peraturan Presiden agar penugasan bisa segera berjalan tanpa hambatan.

Menurutnya, pembangunan gudang ini penting karena produksi padi nasional diproyeksikan terus meningkat. Badan Pusat Statistik memperkirakan hasil produksi tahun 2025 bisa mencapai 34,77 juta ton, naik dari sekitar 30 juta ton di tahun sebelumnya.

“Oleh karena itu melalui perintah Bapak Presiden kita harus segera membangun gudang yang disepakati jumlahnya adalah 100 tempat,” tutur Zulhas.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan langkah-langkah pendukung lain seperti perbaikan irigasi, pengadaan bibit unggul, dan diskon pupuk sebesar 20 persen.

“Karena nanti tahun depan akan lebih banyak lagi produksi kita, belum lahan baru, irigasi, bibit unggul, belum sekarang pupuk dapat diskon 20 persen. Jadi ini persiapan, kemarin (gudang Bulog) kurang, belum cukup sih, (pembangunan) 100 gudang Bulog ini minimal bertahap,” kata Zulhas.

Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap rantai pasok pangan bisa lebih lancar, daya serap hasil panen meningkat, dan kesejahteraan petani makin terjamin di seluruh Indonesia.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka