6.118 personel gabungan siap kawal demo ojol hari ini di Jakarta

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Kawasan Gedung DPR/MPR dan Monas, Jakarta Pusat, ramai dengan aksi unjuk rasa pengemudi ojek daring (ojol) serta sejumlah aliansi masyarakat pada Rabu, 17 September 2025. Suasana cukup hidup dengan kehadiran para peserta aksi yang menyuarakan aspirasinya di tengah kota.

Agar demo bisa berlangsung aman dan tertib, Polres Metro Jakarta Pusat menurunkan 6.118 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemda DKI. Kehadiran mereka bertujuan memastikan segala sesuatunya tetap kondusif, sehingga pengunjuk rasa bisa menyampaikan tuntutannya dengan aman.

“Kuat pasukan pengamanan aksi unjuk rasa di wilayah Jakpus sebanyak 6.118 personel,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro. Ia menambahkan, pengamanan ini dilakukan agar penyampaian aspirasi publik tetap aman dan tertib.

Susatyo meminta para pengunjuk rasa tetap damai dan tidak melakukan tindakan yang bisa merugikan, seperti membakar ban, merusak fasilitas umum, atau menutup jalan. “Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan aman dan kondusif,” jelasnya.

Soal pengalihan lalu lintas, polisi menegaskan sifatnya situasional, namun masyarakat dihimbau menghindari kawasan DPR selama aksi berlangsung dan memilih jalur alternatif. Selain itu, Susatyo juga mengingatkan warga tidak mudah termakan hoaks yang beredar di media sosial. “Petugas keamanan tidak membawa senjata api dan melayani warga dengan humanis serta profesional,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mengatakan bahwa Gedung Kemenhub dan DPR/MPR RI menjadi fokus aksi mereka. Ribuan pengemudi ojol berkumpul untuk menyuarakan aspirasi dan menuntut perhatian dari pemerintah.

Para pengemudi membawa tujuh tuntutan, mulai dari RUU Transportasi Online masuk Prolegnas 2025-2026, potongan aplikator 10 persen, regulasi tarif antarbarang dan makanan, audit potongan lima persen yang sudah diambil aplikator, hingga investigasi tragedi 28 Agustus 2025 oleh Kapolri. Semua tuntutan ini mereka sampaikan dengan harapan ada perubahan nyata bagi para pengemudi ojol.

Dengan pengamanan yang ketat dan imbauan agar tetap damai, diharapkan aksi ini bisa berjalan aman. Para pengunjuk rasa bisa menyampaikan aspirasi mereka, tapi tetap tertib tanpa mengganggu warga sekitar dan aktivitas kota.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka