Tokyo (KABARIN) - Vaksin human papillomavirus (HPV) ternyata sangat efektif untuk mencegah kanker serviks pada perempuan, terutama jika diberikan sebelum usia 16 tahun, menurut laporan tim peneliti internasional Senin (24/11).
Cochrane, jaringan nirlaba yang terdiri dari peneliti dan profesional kesehatan, mengungkapkan temuan ini berdasarkan analisis dari 225 studi yang melibatkan sekitar 132 juta orang hingga September 2024.
Hasil penelitian menunjukkan vaksin HPV tidak meningkatkan risiko efek samping serius seperti sindrom kelelahan kronis, kelumpuhan, menopause dini, atau infertilitas, yang sering dikaitkan dengan pemberian vaksin.
Temuan ini menekankan bahwa vaksinasi sebelum seseorang aktif secara seksual bisa mencegah infeksi HPV, lesi prakanker, sekaligus kanker serviks – salah satu jenis kanker paling umum pada perempuan.
Di Jepang, sekitar 11.000 perempuan didiagnosis kanker serviks setiap tahun dengan sekitar 3.000 kasus berujung kematian. Program imunisasi rutin bagi anak perempuan setara kelas enam SD sampai kelas satu SMA memasukkan vaksin HPV sebagai salah satu upaya pencegahan.
Meski sempat dihentikan pada Juni 2013 karena laporan efek samping, vaksin ini direkomendasikan kembali pada April 2022. Namun, survei Masyarakat Kanker Jepang pada Oktober 2024 menunjukkan baru sekitar 40 persen anak perempuan yang memenuhi syarat menerima vaksin tersebut.