Jakarta (KABARIN) - Hubungan dengan orang tua seharusnya jadi tempat paling aman untuk kembali, tempat di mana anak bisa merasa diterima sepenuhnya. Sayangnya, nggak semua orang punya pengalaman seperti itu. Ada yang justru harus berhadapan dengan toxic parents, yaitu orang tua yang sering memberi tekanan emosional, merendahkan, atau bahkan mengabaikan perasaan anaknya.
Kalau kamu termasuk yang mengalami situasi ini, penting banget buat diingat bahwa kamu nggak sendirian. Ada banyak orang di luar sana yang juga melalui hal serupa. Untuk membantu kamu tetap kuat secara mental, berikut delapan cara bijak yang bisa dicoba dalam menghadapi kondisi sulit ini, diantaranya yaitu:
1. Akui dan hargai perasaanmu
Perasaanmu itu valid! Kamu punya hak untuk merasa kecewa, marah, atau sedih. Jangan biarkan siapa pun bikin kamu meragukan emosi yang kamu alami.
2. Buat batasan yang sehat
Bikin batasan bukan berarti durhaka. Justru itu cara melindungi diri. Contohnya, atur waktu ketemu, batasi topik obrolan, atau stop komunikasi kalau sudah kelewat bikin stres.
3. Jangan terjebak untuk mengubah mereka
Realitanya, kamu nggak bisa mengontrol sikap orang tua. Yang bisa kamu atur adalah diri sendiri, termasuk cara merespons biar emosimu tetap stabil.
4. Komunikasi secara terbuka dan taktis
Kalau merasa cukup kuat, coba ngobrol baik-baik dengan orang tua. Pilih waktu tepat, pakai bahasa yang nggak menyalahkan, dan jelasin perasaanmu dengan jujur. Bisa jadi mereka nggak sadar kalau sikapnya nyakitin kamu.
5. Jaga jarak saat situasi memanas
Kalau suasana makin panas, nggak ada salahnya mundur dulu. Bisa dengan berhenti ngomong, pindah topik, atau keluar ruangan. Ini bukan lari, tapi cara sehat biar konflik nggak makin parah.
6. Luangkan waktu untuk merawat diri
Self-care itu wajib. Lakukan hal-hal kecil yang bikin kamu bahagia seperti jalan-jalan, dengerin musik, nulis diary, atau sekadar rebahan. Ini penting buat jaga kesehatan mentalmu.
7. Bangun sistem dukungan
Cerita ke sahabat, saudara, atau bahkan psikolog. Punya support system bikin kamu merasa lebih kuat dan tahu kalau kamu nggak sendirian.
8. Kurangi kontak jika sudah nggak sehat
Kalau situasi makin parah dan batasanmu terus dilanggar, mungkin waktunya ambil jarak. Bahkan kalau perlu, hidup mandiri. Sulit? Iya. Tapi kadang ini cara terbaik buat menyelamatkan diri.
Kenapa hal ini penting?
Pola asuh toxic bisa ninggalin luka jangka panjang. Anak bisa tumbuh dengan rasa rendah diri, kurang percaya diri, dan kesulitan membangun hubungan sehat.
Menghadapi toxic parents bukan berarti harus benci atau memutus hubungan. Ini tentang menjaga kesehatan mental sambil tetap hormat. Kalau terasa berat, jangan ragu cari bantuan profesional. Ingat, kesehatan mentalmu berharga, dan minta bantuan itu tanda keberanian, bukan kelemahan.