Jakarta (KABARIN) - Wali Kota Prabumulih, Arlan, akhirnya angkat bicara terkait polemik yang ramai diperbincangkan soal pencopotan Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah. Ia menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa tersebut.
Permintaan maaf itu disampaikan Arlan usai dimintai keterangan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Kamis. Langkah ini menjadi bagian dari upaya klarifikasi dan penyelesaian masalah secara resmi.
“Pertama-tama saya mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan terkhususnya masyarakat Prabumulih yang mana telah saya mengakui kesalahan saya atas kejadian ini,” ujar Arlan.
Tak hanya itu, Arlan juga meminta maaf langsung kepada Roni yang hadir di kesempatan tersebut. Ia mengaku kebijakan yang diambilnya keliru dan berjanji akan belajar dari kejadian ini.
“Ini membuat satu hikmah bagi saya dan mempelajari bagi saya. Dengan adanya kejadian ini saya ambil satu hikmahnya,” tambah Arlan.
Polemik ini muncul setelah Roni disebut-sebut dicopot dari jabatannya karena menegur anak Arlan yang membawa kendaraan ke lingkungan sekolah. Namun Arlan menegaskan, anaknya tidak membawa kendaraan sendiri, melainkan diantar oleh sopir.
“Kejadiannya tanggal 5 September saat hari libur nasional. Anak saya diantar supir Pak, bukan dibawa sendiri. Mau masuk [lingkungan sekolah], tidak boleh, langsung dia keluar. Hujan-hujan, anak-anak itu basah galo (semua),” jelas Arlan.
Ia juga menekankan bahwa tidak ada pencopotan resmi terhadap Roni, hanya teguran lisan melalui kepala dinas pendidikan. “Belum ada pencopotan dengan Pak Roni ini, cuma secara lisan penyampaian saya, ‘Tolong kasih tahu ke Pak Kepala Sekolah, melalui kepala dinas pendidikan, tolong ditegur Pak Roni, jangan sampai terulang lagi, kagek (nanti) aku copot,’ cuman sebatas itu,” ujarnya.
Arlan juga membantah kabar bahwa ia mencopot satpam sekolah. Ia hanya menempatkan satpam sementara di Pol PP, lalu dikembalikan lagi.
Di sisi lain, Roni membenarkan dirinya menerima teguran dan sempat diberi tahu akan diganti dengan kepala sekolah baru atau pelaksana tugas (Plt.). Namun kini, ia telah kembali menjabat sebagai kepala sekolah sejak Rabu (17/9).
“Ini satu hal yang luar biasa bagi saya, terima kasih, dan saya juga dengan segala kerendahan hati, mohon maaf untuk hal yang sempat terangkat di media dan media sosial. Saya berdoa untuk ke depannya saya bisa lebih baik lagi bisa memperbaiki diri,” kata Roni.
Dengan permintaan maaf dari Wali Kota dan kembalinya Roni ke posisi kepala sekolah, polemik ini pun resmi berakhir, dan suasana di SMP Negeri 1 Prabumulih kembali kondusif.