Gubernur DKI bantah Jakarta kota terpadat di dunia

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menepis laporan dari Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB yang menyebut Jakarta sebagai kota terpadat di dunia dengan populasi sekitar 42 juta jiwa.

“Jadi, menurut saya sebenarnya kalau disampaikan Jakarta kota terpadat, salah. Karena Jakarta dalam kepadatan nomor 30 sebenarnya,” ujar Pramono saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat.

Ia menjelaskan bahwa angka 42 juta itu muncul karena perhitungan aglomerasi wilayah Jabodetabek sehingga penduduk yang beraktivitas di sekitar Jakarta ikut diperhitungkan. Akibatnya, jumlah penduduk terlihat jauh lebih besar hingga mengungguli daerah besar lain seperti Dhaka, New Delhi, dan Tokyo.

Meski begitu, Pramono menganggap laporan tersebut tetap bermanfaat sebagai bahan evaluasi agar pemerintah daerah bisa memperbaiki layanan dan pembangunan kota ke depan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno sebelumnya juga mengungkapkan keterkejutannya terhadap laporan PBB tersebut. Ia menyebut angka itu berbeda jauh dari data resmi BPS yang menyatakan jumlah penduduk Jakarta sekitar 11 juta jiwa.

Rano menilai laporan itu menunjukan bahwa Jakarta masih menjadi pusat aktivitas masyarakat dan ekonomi di wilayah Jabodetabek sehingga pergerakan penduduknya sangat tinggi.

Laporan bertajuk World Urbanization Prospects 2025 Summary of Results yang dirilis pada 23 November 2025 itu menempatkan Jakarta di posisi pertama kota terpadat di dunia dengan hampir 42 juta penduduk. Dhaka berada di urutan kedua dengan hampir 40 juta dan Tokyo di posisi ketiga dengan sekitar 33 juta jiwa.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka