Jakarta (KABARIN) - Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan pendataan ulang seluruh tempat pemakaman umum atau TPU untuk menangani krisis lahan makam yang kian terasa di Ibu Kota.
"Nanti kita akan survei, mendata semua," ujar Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Fajar Sauri, saat ditemui di TPU Menteng Pulo 2, Jakarta, Selasa.
Beberapa TPU yang menjadi fokus survei antara lain TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Bintaro di Jakarta Selatan. Fajar mengatakan tantangan utama adalah pendekatan ke masyarakat sekitar, tapi hal itu bisa diatasi dengan kolaborasi bersama pemerintah kota dan jajaran terkait.
Pihak Pemprov juga menggandeng Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta agar warga terdampak relokasi bisa mendapatkan hunian layak, misalnya rumah susun.
"Dengan pendataan ini, kami harap bisa mengoptimalkan penggunaan TPU dan membantu pemerintah mengatasi krisis lahan makam," kata Fajar.
Saat ini, 69 TPU yang tersebar di Jakarta sudah penuh atau hanya bisa menampung jenazah baru dengan sistem tumpang jenazah. Kota masih memiliki 118.348 petak makam, tetapi jika rata-rata 100 jenazah dimakamkan per hari, lahan yang tersisa hanya cukup untuk tiga tahun ke depan.
Sebanyak 11 TPU yang masih bisa menampung jenazah meliputi TPU Rawa Terate, Cipayung, dan Cilangkap di Jakarta Timur; TPU Bambu Apus, Cipinang Besar, dan Rorotan; TPU Tanah Kusir, Srengseng Sawah, dan Kampung Kandang di Jakarta Selatan; serta TPU Tegal Alur dan Pengadungan di Jakarta Barat.
TPU Pengadungan memiliki luas 65 hektare, tapi masih memerlukan pengerukan dan pematangan lahan sebelum bisa digunakan secara optimal.