Tehran (KABARIN) - Guinness World Records memutuskan untuk tidak lagi memproses pencatatan rekor dari individu ataupun lembaga asal Israel. Langkah ini diambil di tengah meningkatnya kritik dunia atas situasi yang terus memburuk di Jalur Gaza.
Keputusan tersebut muncul setelah tekanan publik semakin besar dan berbagai organisasi HAM menuding Israel melakukan pelanggaran serius terhadap hukum internasional.
Salah satu organisasi Israel, Gift of Life, yang fokus pada kampanye donor ginjal sukarela, sebelumnya sempat mengajukan permintaan pencatatan rekor. Namun permintaan itu langsung ditolak dengan pernyataan, “Kami saat ini tidak memproses pengajuan rekor dari Israel.”
Penolakan tersebut menambah panjang daftar kecaman global terhadap tindakan militer Israel di Jalur Gaza. Sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 70.000 warga Palestina dilaporkan tewas dan sekitar 171.000 lainnya terluka, mayoritas perempuan dan anak-anak.
Keputusan Guinness ini dianggap sebagai sinyal kuat dari komunitas internasional yang kini semakin mempertanyakan posisi Israel, baik secara politik maupun sosial dan budaya.
Sejumlah pengamat menilai langkah tersebut bisa memicu sanksi di bidang lain, termasuk sektor olahraga hingga lingkungan akademik.
Para aktivis HAM juga mendorong lembaga internasional lain melakukan hal serupa dan menuntut pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran HAM yang dinilai terjadi secara sistematis.