Cape Town (KABARIN) - Penguin Afrika yang hidup di pesisir Afrika Selatan diprediksi menghadapi situasi kelaparan besar yang bisa membuat populasinya menurun drastis. Peringatan ini muncul dari sebuah studi terbaru yang menunjukkan betapa seriusnya krisis makanan yang mereka alami.
Riset tersebut dilakukan oleh tim peneliti internasional dari Departemen Kehutanan, Perikanan, dan Lingkungan Hidup Afrika Selatan bersama Universitas Exeter Inggris dan diterbitkan dalam jurnal Ostrich pada Jumat 5 Desember. Hasilnya cukup mengejutkan karena menegaskan bahwa burung laut ini kini berada di ambang kepunahan.
Pada 2023, jumlah penguin Afrika tercatat untuk pertama kalinya turun menjadi kurang dari 10.000 pasangan yang berkembang biak. Angka itu membuat IUCN menetapkan spesies ini sebagai "sangat terancam punah" pada 2024. Bahkan beberapa lembaga konservasi memperkirakan mereka bisa punah di alam liar pada 2035 jika kondisi tidak berubah.
Studi tersebut menyoroti dua koloni terbesar di dekat Cape Town yaitu Pulau Dassen dan Pulau Robben. Di sana, sekitar 95 persen penguin yang berkembang biak pada 2004 diprediksi mati dalam delapan tahun setelahnya akibat minimnya makanan.
"Selama 2004 hingga 2011, stok ikan sarden di lepas pantai barat Afrika Selatan secara konsisten berada di bawah 25 persen dari jumlah puncak populasinya dan hal ini tampaknya telah menyebabkan kekurangan makanan yang parah bagi penguin Afrika, menyebabkan matinya sekitar 62.000 ekor (penguin) yang berkembang biak," ujar Richard Sherley dari Universitas Exeter.
Sarden adalah makanan utama penguin Afrika. Namun perubahan suhu laut dan tingkat salinitas membuat pemijahan sarden gagal sehingga stoknya menurun tajam.
Penelitian ini menganalisis perkembangan populasi dari 1995 hingga 2015 di Dassen dan Robben yang dulu memiliki masing-masing sekitar 25.000 dan 9.000 pasangan.
"Kedua lokasi ini merupakan dua koloni perkembangbiakan yang paling penting secara historis, memiliki sekitar 25.000 di Pulau Dassen dan sekitar 9.000 di Pulau Robben pasangan penguin yang berkembang biak di awal 2000-an," kata Azwianewi Makhado dari Departemen Kehutanan, Perikanan, dan Lingkungan Hidup Afrika Selatan.
Masalah penurunan populasi ternyata tidak hanya terjadi di dua pulau tersebut. "Penurunan ini juga terjadi di tempat lain," ujar Sherley yang mencatat pengurangan populasi hampir 80 persen secara global dalam 30 tahun terakhir.
Universitas Exeter menambahkan bahwa temuan ini harus menjadi pertimbangan penting untuk merancang strategi perlindungan yang lebih efektif agar penguin Afrika tetap bisa bertahan dalam jangka panjang.