Kinerja Pertamina dipertanyakan usai langkanya BBM di Sumut

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Kelangkaan BBM di sejumlah wilayah Sumatera Utara terus jadi sorotan. Anggota Komisi VII DPR RI Bane Raja Manalu bahkan mempertanyakan kinerja Pertamina karena masalah ini belum juga beres, padahal bencana sudah terjadi dua pekan lalu.

Menurut Bane, kondisi ini bukan cuma mengganggu aktivitas harian warga, tapi juga menghambat distribusi bantuan untuk para korban bencana. Situasi yang seharusnya cepat ditangani justru makin memprihatinkan.

"Sudah dua pekan sejak bencana terjadi, masalah kelangkaan BBM masih belum teratasi. Bantuan untuk korban bencana terhambat, aktivitas warga terhambat," kata Bane dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.

Ia menegaskan bahwa penanganan bencana bakal jauh lebih efektif jika pasokan BBM lancar. Karena itu, ia mendesak Pertamina untuk kerja ekstra dan hadir dengan solusi konkret, apalagi menjelang momentum Natal dan Tahun Baru yang biasanya membuat kebutuhan energi meningkat.

"Maka pengadaan BBM ke Sumut harus dilakukan dengan segala upaya. Susah lewat darat, lewat laut. Susah lewat laut, tempuh lewat udara. Ini bukan kondisi normal, harus kerja ekstra," ujarnya.

Bane menilai situasinya sudah sampai tahap mengkhawatirkan. Di beberapa daerah, antrean di SPBU bisa memanjang hingga lebih dari lima jam hanya untuk mendapatkan BBM. Kondisi makin berat karena harga BBM eceran ikut melambung, bahkan sampai dua kali lipat. Di Kabupaten Dairi dan Kota Pematangsiantar, harga pertalite bisa tembus Rp20.000–Rp25.000 per liter, sementara solar berada di kisaran Rp12.000–Rp15.000 per liter.

"Layak kita mempertanyakan kinerja Pertamina. Jika tak mampu kerja sebaiknya direksi Pertamina dievaluasi," kata Bane.

Ia juga mengingatkan bahwa kelangkaan BBM bukan persoalan sepele. Jika dibiarkan, mobilitas warga bakal semakin terhambat dan efeknya bisa menjalar ke mana-mana, termasuk pada stabilitas harga bahan pokok.

"Masalah BBM ini jangan diremehkan karena dampaknya akan mempengaruhi banyak hal, utamanya untuk penanganan di lokasi bencana dan percepatan pemulihan dampaknya," ujarnya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka