Thailand balas serangan artileri Kamboja dengan jet tempur F-16

waktu baca 2 menit

Ubon Ratchathani, Thailand (KABARIN) - Thailand meluncurkan serangan udara menggunakan jet tempur F 16 ke arah posisi artileri Kamboja pada Senin setelah terjadi serangan lintas batas yang mengenai pangkalan militer Anupong dan menewaskan satu prajurit serta melukai dua lainnya.

Militer Thailand menyampaikan bahwa serangan balasan itu dimulai sekitar pukul 07.10 pagi dan diarahkan ke instalasi pendukung senjata milik Kamboja yang berada dekat perlintasan Chong An Ma. Dari titik itulah serangan sebelumnya diyakini dilepaskan. Hal ini dijelaskan oleh juru bicara Angkatan Darat Thailand Mayjen Winthai Suvaree.

Di tengah situasi yang memanas, Thailand mengevakuasi lebih dari 35 ribu warga ke tempat perlindungan sementara demi menjaga keselamatan masyarakat.

Juru bicara Angkatan Udara Kerajaan Thailand Marsekal Udara Jakkrit Thammavichai menyatakan bahwa operasi udara tersebut dilakukan sebagai respons atas ancaman langsung di perbatasan. Ia menegaskan Thailand hanya menargetkan fasilitas militer setelah mendeteksi adanya pergerakan alutsista berat milik Kamboja.

RTAF juga menambahkan bahwa misi udara itu dilakukan berdasarkan hak membela diri sesuai Piagam PBB dan mempertimbangkan aspek kebutuhan serta proporsionalitas agar mampu menekan kemampuan militer Kamboja sekaligus menjaga stabilitas regional.

Ketegangan ini meningkat setelah kontak senjata terjadi sehari sebelumnya. Pusat Komando Angkatan Darat Wilayah 2 melaporkan bahwa pada Minggu sore pasukan Kamboja melepaskan tembakan di area Phu Pha Lek Plaen Hin Paet Kon sehingga memaksa Thailand membalas. Dua prajurit Thailand dilaporkan luka dalam insiden itu.

Meskipun sempat mereda, kondisi yang tidak stabil membuat Thailand memindahkan warga dari empat provinsi dekat perbatasan yaitu Buriram, Surin, Si Sa Ket, dan Ubon Ratchathani.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka