Terkait informasi cuaca pendaki bisa melihatnya di aplikasi BMKG, itu sangat penting dan pendaki wajib memperhatikan cuaca ekstrem karena risiko utamanya adalah hipotermia
Temanggung (KABARIN) - BPBD Temanggung mengimbau para pendaki yang ingin naik ke Gunung Sumbing, Sindoro, maupun Prahu agar benar-benar memperhatikan perubahan cuaca yang belakangan ini semakin sulit diprediksi. Cuaca ekstrem menjadi perhatian utama menjelang musim liburan akhir tahun.
Kepala Pelaksana BPBD Temanggung Totok Nursetyanto menyebut bahwa pihaknya telah menetapkan masa siaga darurat sampai Februari 2026.
“Terkait dengan para pendaki, terutama pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini, kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan Kemendagri terkait imbauan-imbauan, dan untuk cuaca ekstrem ini, khususnya di Kabupaten Temanggung, kami telah membuat siaga darurat sampai dengan akhir bulan Februari 2026.” ungkapnya.
BPBD juga tetap berkoordinasi dengan basecamp pendakian untuk memastikan pengecekan dan edukasi kepada pendaki berjalan lebih ketat.
“Untuk teman-teman di basecamp pastinya bisa mengedukasi para pendaki terkait SOP pendakian, bagaimana mereka menanyakan kemampuan pendaki, logistik yang dibawa pendaki, serta jam-jam tertentu yang memperbolehkan melakukan pendakian, itu semua agar lebih diperketat.” tambahnya.
Ia mengingatkan bahwa pendaki wajib membawa perlengkapan yang memadai seperti jas hujan, dry bag, dan pakaian berlapis agar suhu tubuh tetap terjaga. Jika kondisi cuaca makin mengkhawatirkan, pendakian sebaiknya ditunda terlebih dulu.
“Terkait informasi cuaca pendaki bisa melihatnya di aplikasi BMKG, itu sangat penting dan pendaki wajib memperhatikan cuaca ekstrem karena risiko utamanya adalah hipotermia.” ujarnya.