AS bakal ngurangin pinjaman dana buat Ukraina

waktu baca 2 menit

Moskow (KABARIN) - Amerika Serikat disebut bakal mengurangi dukungan pendanaan untuk Ukraina setelah menyalurkan sisa pinjaman G7 yang sudah disepakati pada masa pemerintahan Joe Biden. Informasi ini diungkap dalam laporan Politico yang mengutip seorang diplomat Uni Eropa.

Seperti diketahui, negara-negara G7 pada 2024 menyetujui paket pinjaman sekitar US$50 miliar untuk Ukraina dengan memanfaatkan keuntungan dari aset Rusia yang sebelumnya dibekukan. Hingga 2 Desember, sekitar US$34,8 miliar dilaporkan sudah dicairkan, menurut perkiraan dari RIA Novosti.

Sementara itu, Komisi Eropa kini mendorong negara-negara anggota UE untuk ikut menggunakan aset Bank Sentral Rusia sebagai sumber dana tambahan guna membiayai upaya perang Ukraina. Upaya ini menjadi salah satu langkah untuk menambal dukungan yang kemungkinan akan berkurang dari pihak AS.

Pada 8 November, kantor berita Belgia, Belga, melaporkan bahwa sekitar 140 miliar euro (setara US$163 miliar) dana Rusia berpotensi digunakan sebagai “pinjaman reparasi.” Dana tersebut hanya akan dibayar kembali oleh Ukraina jika negara itu menerima kompensasi atas kerusakan material dari Rusia. Namun, Belgia menolak gagasan tersebut karena khawatir akan konsekuensi hukum yang bisa muncul.

Sejak Rusia melancarkan operasi militernya pada 2022, Uni Eropa dan negara-negara G7 memang telah membekukan hampir separuh cadangan valuta asing Rusia yang totalnya mencapai sekitar 300 miliar euro. Dari jumlah itu, sekitar 200 miliar euro disimpan di akun-akun Eropa, terutama di Euroclear, lembaga penyimpanan efek yang berbasis di Belgia.

Sumber: Sputnik

Bagikan

Mungkin Kamu Suka