Moskow (KABARIN) - Lebih dari 125 ribu orang di Thailand terpaksa ngungsi akibat konflik yang memanas di perbatasan dengan Kamboja. Berdasarkan laporan Pusat Operasi Area Angkatan Darat ke-2 pada Selasa (9/12), 492 lokasi pengungsian sementara didirikan di empat provinsi perbatasan, menampung total 125.838 warga.
Bentrokan di wilayah perbatasan meningkat sejak akhir pekan hingga Selasa, dengan kedua pihak saling tuduh telah melanggar gencatan senjata. Sebelumnya, portal Khaosod melaporkan pada Senin (15/12) bahwa Kamboja melancarkan serangan udara ke pangkalan militer Anupong, yang memicu Thailand melakukan serangan balik menargetkan infrastruktur militer.
Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, menegaskan pihaknya siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Kamboja meminta komunitas internasional mengecam pelanggaran Thailand terhadap kesepakatan damai yang sebelumnya ditandatangani di hadapan Presiden AS Donald Trump.
Data terbaru menunjukkan, hingga kini sekitar 400 ribu warga Thailand dan 54.550 warga Kamboja telah dievakuasi dari wilayah perbatasan. Konflik yang semakin panas ini bikin situasi di perbatasan makin tegang dan memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka demi keselamatan.
Situasinya makin jelas menunjukkan kalau eskalasi bentrokan antara Thailand dan Kamboja bukan main-main, dan warga sipil jadi pihak yang paling terdampak.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti
​​​​​​​