Phnom Penh (KABARIN) - Konflik yang terjadi di perbatasan Kamboja dan Thailand terus berlanjut hingga hari keempat dan membuat situasi makin tidak kondusif. Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja melaporkan bahwa lebih dari seratus ribu warga desa terpaksa meninggalkan rumah mereka demi mencari tempat yang lebih aman.
Jumlah pengungsi mencapai 101.129 orang yang terdiri dari berbagai kelompok rentan seperti bayi, anak-anak, ibu hamil, lansia, hingga penyandang disabilitas. Informasi tersebut disampaikan oleh Wakil Sekretaris Negeri sekaligus juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja Letnan Jenderal Maly Socheata dalam konferensi pers di tengah memanasnya situasi.
Ia menjelaskan bahwa militer Thailand disebut menggunakan berbagai jenis senjata berat termasuk jet tempur F-16 untuk menyerang area militer Kamboja maupun wilayah sipil sejak Minggu sore hingga Rabu pagi waktu setempat.
Socheata menambahkan bahwa setidaknya tujuh warga sipil dilaporkan meninggal dunia dan dua puluh lainnya mengalami luka-luka akibat serangkaian serangan tersebut.