Bahlil pastikan harga BBM di SPBU swasta tetap aman setelah impor lewat Pertamina

waktu baca 2 menit

Stabil, harga tidak ada kenaikan-kenaikan

Jakarta (KABARIN) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU swasta seperti Vivo, Shell, BP, dan Exxon Mobil tetap stabil. Kepastian ini muncul setelah pemerintah mengambil langkah untuk menjaga pasokan agar tidak terganggu.

Stabilitas harga tersebut bisa terjamin berkat adanya kesepakatan impor stok tambahan yang dilakukan melalui Pertamina. Dengan begitu, masyarakat tetap bisa mendapatkan BBM dengan harga yang terjangkau dan layanan di SPBU swasta pun tetap berjalan lancar.

"Stabil, harga tidak ada kenaikan-kenaikan," ujar Bahlil di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan, harga BBM akan tetap mengikuti harga minyak dunia atau Indonesian Crude Price (ICP), yang saat ini tercatat 66,07 dolar AS per barel. Soal teknis pembelian, Bahlil menyerahkan langsung ke manajemen SPBU swasta untuk melakukan pembahasan secara business to business (B2B) dengan Pertamina.

Sebelumnya, SPBU swasta sudah sepakat untuk membeli stok BBM tambahan dengan skema impor lewat Pertamina. "Mereka setuju, dan memang harus setuju untuk beli, berkolaborasi dengan Pertamina," kata Bahlil.

Dalam kesepakatan itu, SPBU swasta mengajukan beberapa syarat, salah satunya BBM yang dibeli harus berupa bahan bakar murni (fuel base) yang nantinya akan dicampur langsung di tangki masing-masing SPBU. Selain itu, mereka juga meminta adanya survei bersama dan transparansi harga dalam proses pembelian.

Bahlil menekankan, skema impor tambahan melalui Pertamina bukan berarti hanya lewat satu pintu, tapi perlu diatur dengan cermat karena menyangkut kebutuhan masyarakat luas.

Sebagai tambahan info, Pertamina Patra Niaga masih punya sisa kuota impor sekitar 34 persen atau 7,52 juta kiloliter. Jumlah ini cukup untuk memenuhi tambahan alokasi BBM bagi SPBU swasta hingga Desember 2025 sebanyak 571.748 kiloliter.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka