Pati kembali bergejolak, warga masih tuntut Bupati untuk mundur

waktu baca 2 menit

"Mari kita berjuang bersama-sama untuk memakzulkan Bupati Pati Sudewo. Jangan lupa berdoa bersama-sama semoga tuntutan kita terkabulkan,"

Pati (KABARIN) - Situasi politik di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, kembali bergejolak. Ratusan warga yang tergabung dalam Masyarakat Pati Bersatu (MPB) kembali turun ke jalan, Jumat (19/9), buat menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya. Mereka menilai sang bupati arogan, nggak konsisten, dan bahkan diduga terlibat praktik korupsi.

Aksi ini digelar di depan kantor DPRD Kabupaten Pati. Suasana cukup ramai tapi masih kondusif. Dalam orasinya, Supriyono, salah satu tokoh aksi, menyerukan agar masyarakat kompak buat memakzulkan sang bupati.

"Mari kita berjuang bersama-sama untuk memakzulkan Bupati Pati Sudewo. Jangan lupa berdoa bersama-sama semoga tuntutan kita terkabulkan," katanya di tengah kerumunan.

Meski emosinya tinggi, massa tetap diingatkan buat menjaga jalannya aksi tetap damai. “Demo harus dilakukan dengan santun, jangan anarkis,” lanjut Supriyono.

Selain mendesak mundurnya bupati, massa juga menuding ada yang nggak beres di internal DPRD. Tristoni, dari Tim Advokasi MPB, menyebut ada dugaan praktik “penggembosan” dalam kerja Panitia Khusus (Pansus) DPRD Pati.

Menurutnya, mereka sudah mengantongi bukti dan informasi terkait hal itu. Tapi detailnya belum bisa dipublikasikan di lapangan.

“Kita menemukan bukti-bukti, tapi tidak bisa disampaikan di sini. Kalau mau, nanti bisa disampaikan di kantori,” ujarnya.

Tristoni juga ngasih contoh bahwa beberapa anggota dewan kelihatan pasif banget selama sidang Pansus. Ia menyebut kader dari Gerindra, misalnya, minim bicara dan pertanyaannya malah cenderung “nggak nyambung”. Sementara dari Golkar dan NasDem, menurutnya, malah nggak kedengaran suaranya sama sekali.

MPB menegaskan mereka nggak akan mundur selangkah pun. Tristoni bilang, ada tiga tuntutan utama yang sudah disampaikan ke DPRD, dan mereka akan terus kawal itu.

“Yang penting, kita menuntut agar DPRD Pati tetap on the track dan mementingkan kepentingan rakyat Pati. Karena DPRD Pati merupakan Dewan Perwakilan Rakyat Pati, bukan Dewan Pengkhianat Rakyat Pati,” tegasnya.

Dengan aksi lanjutan ini, jelas bahwa keresahan warga Pati belum reda. Bupati Sudewo masih jadi sorotan utama, dan DPRD juga mulai kena desakan buat bener-bener berpihak ke rakyat. Situasi politik lokal Pati pun diprediksi masih bakal panas dalam waktu dekat.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka