Jakarta (KABARIN) - Presiden Prabowo Subianto menyoroti fenomena pejabat dan tokoh publik yang datang ke lokasi bencana hanya untuk sekadar foto-foto. Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, Prabowo menegaskan dirinya tidak ingin ada budaya “wisata bencana”.
Ia meminta setiap pejabat yang turun ke lapangan benar-benar hadir untuk membantu korban dan menyelesaikan masalah, bukan sekadar menunjukkan eksistensi.
“Saya mohon, jangan pejabat-pejabat, tokoh-tokoh datang ke daerah bencana hanya untuk foto-foto dan untuk dianggap hadir, ya. Mohon sebaliknya. Kita tidak mau ada budaya wisata bencana. Jangan. Kalau datang, benar-benar harus ada tujuan untuk membantu mengatasi masalah,” kata Prabowo dalam sambutannya.
Menurut Presiden, kecenderungan menjadikan lokasi bencana sebagai ajang pencitraan bukan hal yang pantas. Ia menekankan, hanya pimpinan yang tugas dan portofolionya relevan yang seharusnya turun langsung ke lokasi terdampak.
Prabowo juga mengingatkan agar rakyat tidak dijadikan objek saat pejabat mengabadikan momen di tengah musibah. Sebaliknya, kehadiran di lokasi bencana harus dibarengi dengan solusi nyata atas persoalan yang dihadapi warga.
“Saya lihat ada kecenderungan wisata bencana, ini tidak bagus. Ya, rakyat di situ jangan dijadikan objek. Kita datang ke situ untuk benar-benar ingin mencari masalah, melihat kesulitan, dan bertindak. Kita lihat di sini kurang air bersih, apa tindakannya? Di situ kurang BBM, masih terisolasi, bagaimana tindakannya? Dan sebagainya itu,” ujar Prabowo.
Di sisi lain, Kepala Negara menyampaikan apresiasi kepada para menteri, wakil menteri, pimpinan lembaga, hingga direktur utama BUMN strategis seperti PLN dan Pertamina. Ia mengaku melihat langsung kerja mereka saat berkunjung ke tiga provinsi terdampak bencana, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Prabowo juga berterima kasih atas kerja sama lintas lembaga, mulai dari TNI, Polri, BNPB, Basarnas, Tim SAR Gabungan, hingga Kementerian Pekerjaan Umum yang terlibat dalam penanganan bencana.
Tak ketinggalan, relawan dan masyarakat mendapat apresiasi karena telah bahu-membahu dalam proses evakuasi, penyaluran bantuan, hingga pemulihan akses di wilayah terdampak.
“Kita semua satu tim. Dan saya terima kasih. Dalam keadaan yang sulit, ada kecenderungan manusia dan juga bangsa kita ini saya lihat ya, terutama sebagian elite-elite kita, ada kecenderungan mau cari kambing hitam, mau cari kesalahan. Ini bukan saat untuk kita cari kesalahan, ini untuk kita bekerja keras, bahu-membahu mengatasi masalah di lapangan,” kata Prabowo.
Sidang Kabinet Paripurna kali ini tak hanya membahas penanganan bencana, tetapi juga menyiapkan langkah pemerintah menghadapi periode libur akhir tahun.