Program magang Fresh Graduate 2025: Ini syarat dan keuntungannya yang bisa kamu dapat

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Pemerintah bakal buka peluang emas buat para fresh graduate lewat Program Magang Nasional 2025, salah satu agenda prioritas dalam paket ekonomi 2025. Program ini digadang-gadang bisa mempercepat penyerapan lulusan baru ke dunia kerja sekaligus memberi pengalaman profesional sesuai kebutuhan industri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bilang program ini sedang digarap bareng Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Targetnya, tahun pertama bakal menampung sekitar 20.000 fresh graduate, atau sekitar 10 persen dari total lulusan universitas.

Lantas, siapa yang bisa ikut? Secara umum, program ini terbuka untuk lulusan D3 atau S1 maksimal satu tahun setelah lulus. Tak ada batasan usia, jadi semua fresh graduate yang eligible bisa mendaftar. Program magang ini sendiri akan berlangsung selama enam bulan, dengan peserta ditempatkan di berbagai perusahaan, baik BUMN maupun swasta, melalui skema link and match yang menjembatani dunia kampus dan industri.

Pelaksanaannya bakal melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, universitas, dan perusahaan. Jadi, lulusan dari universitas di daerah akan mendapat kesempatan magang di industri lokal. Sedangkan untuk daerah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal), penempatan peserta akan diatur langsung pemerintah pusat sesuai kebutuhan pekerjaan.

Program ini ditargetkan mulai kuartal keempat 2025, sekitar Oktober–Desember, dengan peserta menerima gaji sesuai UMP daerah, perkiraan Rp3,3 juta per bulan. Selain uang saku, ada juga peluang tambahan seperti pelatihan, mentoring, bahkan kemungkinan diangkat jadi karyawan setelah magang selesai.

Bagi lulusan yang sudah lebih dari setahun dan belum bekerja, jangan khawatir. Kemnaker menyediakan program khusus pelatihan re-training dan re-skilling agar skill tetap relevan dengan dunia kerja.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka