Hamas pamerkan foto 47 tawanan Israel, akibat sikap Netanyahu

waktu baca 2 menit

Ankara (KABARIN) - Konflik di Gaza makin panas. Sabtu (20/9), kelompok perlawanan Palestina Hamas ngerilis sebuah foto yang nunjukin 47 tawanan Israel. Menurut Hamas, foto itu diambil pada awal operasi militer Israel terbaru di Kota Gaza.

Foto tersebut disebar di situs resmi Hamas, lengkap dengan keterangan dalam bahasa Arab dan Ibrani. Intinya, mereka nyalahin langsung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Kepala Staf Umum Eyal Zamir. Hamas nyebut tawanan itu ada karena “sikap keras kepala” Netanyahu yang terus ngegas perang.

“Ini adalah foto perpisahan di awal operasi di Gaza,” tulis keterangan foto itu.

Buat Hamas, nasib para tawanan ini sepenuhnya tergantung sama keputusan politik para elite Israel. Mereka bahkan udah berulang kali ngajuin proposal tukar tawanan, semua sandera Israel dibebasin, asal Israel juga ngelepas para tahanan Palestina, berhentiin perang, dan cabut pasukan mereka dari Gaza.

Masalahnya, Netanyahu ogah. Dia cuma mau buka ruang untuk kesepakatan parsial—alias setengah-setengah—yang menurut banyak pihak justru bikin konflik berlarut-larut. Kritik makin kenceng, bahkan dari dalam Israel sendiri. Banyak yang nuduh Netanyahu sengaja narik-narik waktu perang demi kepentingan politik pribadinya, meski taruhan nyawanya adalah para sandera.

Baca juga: Netanyahu kabur saat rumahnya dikepung demonstran

Situasi makin runyam setelah 9 September lalu Israel nyerang sebuah kawasan permukiman di Doha, Qatar. Serangan itu ngebunuh lima pemimpin Hamas yang lagi diskusi soal usulan Amerika Serikat buat ngehentikan perang di Gaza.

Kalau ngeliat angka korban, perang ini udah jadi tragedi kemanusiaan. Sejak Oktober 2023, hampir 65.000 warga Palestina dilaporkan tewas akibat agresi Israel. Di sisi hukum internasional, Netanyahu juga lagi kepepet, November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) resmi ngeluarin surat perintah penangkapan terhadap dia dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Tuduhannya? Kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Belum selesai di situ, Israel juga masih harus menghadapi kasus genosida yang diajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ).

Sumber: Anadolu

Baca juga: Seleb papan atas dunia galang dana untuk Palestina lewat konser amal di Wembley

Baca juga: Inggris bakal mengakui Palestina setelah Trump pulang

Bagikan

Mungkin Kamu Suka