Jakarta (KABARIN) - Media sosial kini menjadi rujukan utama masyarakat dalam mencari ide dan informasi liburan. Hal ini terungkap dalam laporan “Tourism Trends 2025 & Outlook 2026: Redefining The New Shape of Travel” yang dirilis oleh tiket.com.
“Kita sudah tidak dapat mengingkari lagi bahwa media sosial itu sangat dominan. Sekarang tahun 2025 ini, kita lihat sembilan dari 10 wisatawan mengandalkan media sosial sebagai titik awal perencanaan liburan,” kata Chief Strategy Officer tiket.com, Tifanny Tjiptoning, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan laporan tersebut, TikTok menjadi platform paling sering digunakan untuk mencari referensi liburan, dengan porsi mencapai 57 persen. Instagram menyusul di posisi kedua dengan 34 persen. Dua platform ini dianggap paling efektif karena menyajikan konten visual yang menarik, singkat, dan mudah dipahami.
Video perjalanan, ulasan destinasi, hingga rekomendasi penginapan dinilai mampu membantu wisatawan membayangkan pengalaman liburan secara lebih nyata. Tak heran, banyak pengguna media sosial langsung memasukkan kata kunci tertentu untuk menemukan destinasi atau aktivitas wisata yang sedang mereka incar.
“Media sosial itu adalah pendorong untuk eksplorasi destinasi-destinasi baru. Jadi, mungkin sebelumnya kita ada banyak destinasi atau mungkin atraksi tempat wisata yang masih belum terlalu populer, ternyata setelah dibagikan di media sosial, orang jadi tertarik untuk datang,” ujar Tifanny.
Menurut tiket.com, fenomena ini menegaskan kuatnya pengaruh media sosial dalam membentuk keputusan perjalanan wisatawan di Indonesia, mulai dari memilih tujuan, transportasi, hingga akomodasi.
Chief Data Officer Lokadata, Suwandi Ahmad, yang hadir dalam acara yang sama, menambahkan bahwa media sosial juga memudahkan wisatawan untuk berbagi pengalaman pribadi selama bepergian. Mulai dari cerita singkat, foto, hingga video detail, semuanya bisa menjadi referensi bagi calon wisatawan lain.
Ia mencontohkan tren kepedulian wisatawan terhadap aspek keberlanjutan. Misalnya, ketika sebuah hotel menyediakan tisu berbahan bambu, pengalaman kecil itu bisa dibagikan lewat media sosial lengkap dengan visual dan ceritanya.
“Jadi temannya ingin juga ke situ. Dari hal-hal yang kecil inilah tapi sangat berpengaruh,” kata Suwandi.
Dengan peran yang semakin besar, media sosial kini bukan sekadar tempat berbagi cerita, tapi juga menjadi peta awal bagi banyak orang dalam merancang liburan impian mereka.