Khusus di Batu Busuak, penyakit yang paling banyak terjadi pada penyintas banjir yaitu ISPA
Kota Padang (KABARIN) - Pascabanjir bandang dan tanah longsor yang melanda kawasan Batu Busuak, Kelurahan Lambung Bukit, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, kondisi kesehatan para penyintas mulai menjadi perhatian. Penyakit yang paling banyak menyerang warga terdampak bencana adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Dokter Puskesmas Pauh, Lusiana Yanti, mengatakan ISPA menjadi keluhan utama para pengungsi banjir di wilayah tersebut.
"Khusus di Batu Busuak, penyakit yang paling banyak terjadi pada penyintas banjir yaitu ISPA," kata Dokter Puskemas Pauh Lusiana Yanti di Kota Padang, Selasa.
Ia menjelaskan, para pengungsi umumnya mengalami gejala seperti pilek, flu, hingga batuk setelah banjir bandang menerjang kawasan permukiman warga pada 24 November 2025. Meski ada penyakit lain yang muncul, ISPA tetap menjadi kasus tertinggi.
"Memang ada beberapa penyakit lain, tetapi ISPA ini yang tertinggi menyerang warga," ujarnya.
Berdasarkan hasil observasi tim medis di lapangan, banyak penyintas banjir yang tidak menggunakan masker dan kurang menjaga kebersihan diri, terutama yang berkaitan dengan tangan, mulut, dan hidung. Kondisi ini membuat penularan penyakit menjadi sangat cepat di area pengungsian.
"Kemarin itu ada pasien di lokasi pengungsian yang batuk dan pilek, tetapi tidak menggunakan masker. Kondisi ini gampang sekali menular kepada pengungsi lain," kata Lusiana.
Sejak awal bencana, tim medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang sebenarnya sudah melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan masker bagi pengungsi. Namun, keterbatasan jumlah membuat tidak semua warga terdampak bisa mendapatkannya.
"Sekarang itu kita masih fokus pada upaya pencegahan agar penularannya tidak semakin meluas dan mengobati bagi penyintas yang sakit," ujarnya.
Selain ISPA, tim medis di Posko Bencana Batu Busuak juga mencatat meningkatnya kasus penyakit kulit, seperti jamur. Kondisi lingkungan yang masih basah dan lembap pascabanjir bandang menjadi faktor utama munculnya keluhan tersebut.
Tak hanya itu, Dinkes Kota Padang juga mewaspadai potensi munculnya diare di kalangan pengungsi. Berdasarkan pengalaman bencana sebelumnya, penyakit yang disebabkan bakteri, virus, dan parasit ini kerap muncul di tenda-tenda pengungsian dan mudah menular melalui makanan serta minuman yang terkontaminasi. Karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kebersihan meski dalam kondisi serba terbatas.
Sebagai langkah antisipasi, pihak Puskesmas dan Dinkes memastikan ketersediaan obat-obatan dan peralatan medis di kawasan Batu Busuak masih aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.