Keterlibatan ayah dalam parenting bisa bentuk anak jadi pribadi yang tangguh

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Wihaji, menekankan pentingnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Menurutnya, ayah yang aktif mendampingi anak bisa membentuk mereka menjadi pribadi tangguh.

“Ketika ayah-ayah itu terlibat langsung dengan anaknya, anaknya besok itu menjadi petarung-petarung. Ini riset, ini ilmu,” ujar Wihaji saat meninjau pelaksanaan Gerakan Ayah Mengambil Rapor (Gemar) di SDN Pondok Bambu 11, Jakarta, Jumat.

Wihaji menambahkan, Gerakan Ayah Mengambil Rapor hadir untuk mendorong keterlibatan ayah sekaligus menciptakan kenangan indah bagi anak-anak Indonesia. Namun, ia juga menyoroti fakta bahwa masih banyak anak yang kehilangan peran ayah dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan data, sekitar 25,8–26 persen anak-anak tidak mendapatkan keterlibatan ayah yang cukup.

Selain itu, Wihaji menyinggung fenomena ayah dan anak yang sama-sama terlalu sibuk dengan ponsel masing-masing, sehingga mengurangi kesempatan untuk saling berinteraksi. “Sekarang, anak-anak susah dibilangi (dinasehati). Gimana enggak susah? Bapak-Bapak jarang ajak ngobrol anaknya, lebih asik anak itu ngobrol dengan handphone-nya,” jelasnya.

Untuk mengatasi hal ini, Wihaji mengimbau para ayah mulai meluangkan waktu untuk mendampingi anak, termasuk dua kali setahun saat mengambil rapor mereka. Menurutnya, momen seperti ini penting untuk membangun kedekatan dan menanamkan nilai-nilai positif.

“Semoga anak-anak yang Bapak dampingi hari ini suatu saat menjadi orang-orang hebat, yang bisa bermanfaat buat minimal keluarganya, buat bangsa, buat negara,” tutup Wihaji.

Gerakan GEMAR ini diharapkan bisa menjadi langkah nyata agar ayah lebih terlibat dalam kehidupan anak, membentuk generasi muda yang tangguh dan berkarakter.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka