Tokyo (KABARIN) - Inggris dan Kanada bikin gebrakan dengan menjadi negara pertama dari anggota G7 yang mengakui negara Palestina. Keputusan ini mendapat perhatian internasional karena berbeda dari kebijakan mayoritas negara anggota G7 lainnya.
Langkah ini dianggap sebagai bentuk tekanan terhadap Israel yang makin gencar melancarkan serangan di Gaza. Para pengamat menilai pengakuan ini bisa memengaruhi dinamika politik dan diplomasi di kawasan Timur Tengah.
Setelah Inggris dan Kanada, Australia dan Portugal ikut mengambil langkah serupa. Sementara Prancis diperkirakan bakal menyusul di tengah memburuknya kondisi kemanusiaan dan meningkatnya korban sipil di Gaza.
Hampir dua tahun sejak Israel menyerang kelompok Hamas, harapan untuk gencatan senjata masih jauh dari kenyataan. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyampaikan, “Harapan terhadap solusi dua negara semakin memudar, tetapi kita tidak boleh membiarkan cahaya itu padam.”
Kementerian Luar Negeri Israel mengecam pengakuan ini, menyebutnya sebagai “hadiah” bagi Hamas. Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyambut baik langkah ini dan mengatakan pengakuan tersebut memungkinkan “Negara Palestina hidup berdampingan dengan Negara Israel dalam keamanan, perdamaian, dan semangat bertetangga baik.”
Jepang menekankan pentingnya solusi dua negara, tapi Menteri Luar Negeri Takeshi Iwaya menyatakan Jepang untuk saat ini belum berencana mengakui Palestina. Hingga kini, sekitar 150 negara sudah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.