24 desa di Cirebon terdampak banjir usai hujan lebat dan lama

waktu baca 2 menit

Hujan deras menyebabkan sejumlah sungai dan saluran air meluap sehingga menggenangi permukiman warga

Cirebon (KABARIN) - Sebanyak 24 desa dan kelurahan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terdampak banjir setelah hujan lebat dengan durasi panjang mengguyur wilayah tersebut pada Selasa (23/12) sore. Bencana ini melanda delapan kecamatan dan menyebabkan ratusan rumah warga terendam air.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, Hadi Eko, menjelaskan banjir dipicu oleh curah hujan berintensitas tinggi yang turun cukup lama, baik di wilayah Cirebon maupun di daerah hulu, yakni Kabupaten Kuningan.

“Hujan deras menyebabkan sejumlah sungai dan saluran air meluap sehingga menggenangi permukiman warga,” kata Eko di Cirebon, Rabu.

Ia menyebutkan beberapa aliran sungai yang meluap, di antaranya Sungai Kali Soka, Sungai Kedungpane, Bendung Rajadana, Saluran Pembuang Cikuya, serta sejumlah saluran induk di kawasan perkotaan.

Selain hujan, kondisi banjir diperparah oleh pendangkalan sungai akibat sedimentasi serta sistem drainase yang belum optimal di sejumlah titik. Kombinasi faktor tersebut membuat air sulit surut dan meluas ke permukiman warga.

Wilayah terdampak banjir tersebar di Kecamatan Sumber, Talun, Plumbon, Tengah Tani, Mundu, Weru, Kedawung, dan Gunungjati. Dampak terparah terjadi di Kecamatan Sumber.

“Di Kecamatan Sumber, banjir merendam Kelurahan Tukmudal, Sendang, Watubelah, Sumber, dan Gegunung, termasuk kawasan perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon serta sejumlah kompleks perumahan,” ujar Eko.

Ia menambahkan, hingga Selasa malam, genangan air di sebagian wilayah Kecamatan Sumber dan Talun sudah mulai surut. Namun, banjir masih bertahan di beberapa desa, terutama di Kecamatan Plumbon dan Tengah Tani.

BPBD memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Meski begitu, ratusan rumah warga terdampak dengan ketinggian air yang bervariasi.

BPBD juga mencatat adanya warga yang harus mengungsi. Sebanyak 40 orang dari berbagai kelompok usia kini mengungsi dan terpusat di Desa Dawuan, Kecamatan Tengah Tani.

Dalam penanganan darurat, BPBD Kabupaten Cirebon telah menurunkan tim Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) untuk melakukan asesmen di lokasi terdampak. Koordinasi juga dilakukan dengan pemerintah desa serta instansi terkait.

“Kami melakukan evakuasi warga serta menyalurkan bantuan logistik bagi masyarakat terdampak,” kata Eko.

Ke depan, BPBD Kabupaten Cirebon mengimbau seluruh pemangku kepentingan untuk ikut terlibat dalam penanganan dan pencegahan banjir, salah satunya melalui normalisasi sungai dari hulu hingga hilir, guna menekan risiko bencana serupa terulang di kemudian hari.

Sumber: ANTARA

Bagikan

Mungkin Kamu Suka