Jakarta (KABARIN) - Buat kamu yang hobi berenang atau main air, ada hal penting yang harus diperhatikan supaya aman. Epidemiolog Dr. Dicky Budiman ngingetin supaya hindari berenang di air tawar yang kualitasnya buruk atau sanitasi pengelolaannya nggak jelas, terutama di pegunungan atau kolam alami. Risiko utamanya? Infeksi amuba yang bisa menyerang otak.
Menurut Dicky, kasus amuba Naegleria fowleri sedang merebak di India, biasanya muncul di air tawar hangat 25–40 derajat, kayak kolam, danau, atau sungai. Karena iklim Indonesia mirip, potensi amuba ini bisa juga muncul di sini.
Nggak cuma amuba, air tawar yang kualitasnya buruk bisa mengandung berbagai mikroorganisme patogen, mulai dari bakteri penyebab diare, tifus, sampai leptospira. Kalau masuk lewat hidung saat berenang atau irigasi hidung, bakteri atau amuba ini bisa menyebar ke otak, menyebabkan gejala seperti penurunan kesadaran, kejang, atau sakit kepala. Fatalitasnya bisa sampai 95 persen kalau terkena.
Tapi tenang, Dicky bilang masyarakat tidak perlu panik karena kasusnya di Indonesia sangat jarang. Air yang dikonsumsi sehari-hari tetap aman asal diolah atau dimasak dengan baik. Kalau mau cuci hidung, gunakan air matang atau air steril. Dan kalau air tertelan lewat mulut, asam lambung akan membunuh amuba, jadi nggak berbahaya.
“Jadi jangan panik, ini penyakitnya sangat jarang. Air rumah tangga, PDAM, air galon, atau air matang itu relatif aman,” ujar Dicky.
Selain itu, pemerintah disarankan buat mengawasi kualitas air kolam dan taman air di fasilitas umum lebih ketat, sekaligus meningkatkan literasi masyarakat supaya makin sadar soal penyakit langka ini. Intinya, tetap bisa seru-seruan di air, tapi pastikan tempatnya bersih dan aman ya!