Trump Murka Serangan Drone Ukraina Sasar Rumah Putin

waktu baca 2 menit

Istanbul (KABARIN) - Presiden AS Donald Trump pada Senin kemarin mengaku kesal soal kabar serangan drone ke kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah perundingan perdamaian.

"Saya tak menyukainya. Ini tidak baik," ujar Trump kepada wartawan soal serangan yang dibantah oleh pihak Ukraina itu.

Trump menambahkan bahwa Putin memberi kabar kepadanya pagi itu dan menyebut serangan tersebut sebagai hal yang serius. "Presiden Putin memberi tahu saya pagi-pagi. Dia mengatakan dirinya diserang. Ini tidak baik," katanya.

Menurut Trump, menyerang rumah seorang pemimpin itu berbeda jauh dengan operasi militer di medan perang.

"Bersikap ofensif itu satu hal … menyerang rumahnya adalah hal lain. Ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan hal seperti itu. Saya sangat marah soal ini," jelasnya.

Meski begitu, Trump juga menyinggung kemungkinan serangan itu mungkin tidak terjadi dan mengatakan "kita akan mengetahuinya."

Trump kemudian membahas keputusannya menghentikan pengiriman rudal jelajah Tomahawk ke Ukraina.

"Saya tidak menginginkannya, karena kita sedang berada dalam periode yang sangat sensitif. Ini bukan waktu yang tepat," katanya.

Trump menyebut percakapan dengan Putin dilakukan pada Senin pagi karena pembicaraannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy baru selesai pada malam sebelumnya waktu Rusia.

"Kami melakukan pembicaraan yang sangat baik … sangat produktif," ungkap Trump.

Dia juga menegaskan bahwa masih ada hambatan menuju perdamaian karena beberapa isu yang cukup rumit. "Jika kita bisa menyelesaikannya, Anda akan mendapatkan perdamaian," kata Trump.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuduh Ukraina menyerang kediaman Putin dengan 91 drone serang jarak jauh dan menyebut Rusia akan meninjau posisinya dalam pembicaraan perdamaian. Rusia menegaskan tidak akan mundur dari proses negosiasi dengan AS.

Sementara itu, ajudan Presiden Rusia, Yuri Ushakov, mengatakan Putin memperingatkan Trump bahwa serangan itu "tidak akan dibiarkan tanpa balasan." Zelenskyy membantah tudingan itu dan menyebutnya sebagai upaya untuk merusak diplomasi Ukraina dengan AS.

Sumber: ANAD

Bagikan

Mungkin Kamu Suka